Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi Tokopedia, TikTok Shop Jadi Raksasa e-Commerce Asia Tenggara

Laporan Momentum Works menyebut TikTok Shop menjadi e-commerce terbesar kedua di Asia Tenggara usai akuisisi Tokopedia.
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Platform TikTok Shop dinobatkan menjadi e-commerce terbesar kedua di Asia Tenggara, pasca mengambil alih Tokopedia. Hal itu terungkap di dalam laporan Momentum Works bertajuk ‘Ecommerce in Southeast Asia 2024’.

Dalam laporan tersebut menunjukkan bahwa TikTok Shop mampu meningkatkan nilai transaksi bruto atau Gross Merchandise Value (GMV) hampir empat kali lipat dari posisi 2022 yang hanya US$4,4 miliar atau sekitar Rp71,32 triliun menjadi US$16,3 miliar atau sekitar Rp264,22 triliun pada 2023 (asumsi kurs Rp16.210 per dolar AS).

“Setelah mengambil alih Tokopedia, TikTok Shop menjadi platform e-commerce terbesar kedua di Asia Tenggara,” demikian yang dikutip dari laporan Momentum Works bertajuk ‘Ecommerce in Southeast Asia 2024’, Selasa (16/7/2024).

Pasca mampu menumbuhkan nilai GMV hampir empat kali lipat, TikTok Shop kini memiliki skala yang sama dengan Lazada dan Tokopedia yang merupakan pemain tertua di sektor e-commerce.

Bahkan, TikTok Shop di kawasan Asia Tenggara telah menyusul Tokopedia. Bukan hanya itu, TikTok Shop juga memiliki pangsa pasar e-commerce yang sama dengan Lazada di Malaysia.

“Karena angka yang disajikan di sini bersifat tahunan, dan TikTok Indonesia telah bergabung dengan Tokopedia, TikTok Shop secara efektif telah menjadi platform terbesar kedua di Asia Tenggara pada 2024,” tambahnya.

Sementara itu, Shopee masih menjadi pemain teratas di pasar e-commerce di semua negara, dengan pangsa pasar mencapai 48%. Perusahaan e-commerce milik Singapura itu memiliki GMV US$55,1 miliar pada 2023.

Mengekor platform Lazada yang menorehkan GMV di Asia Tenggara sebsar US$18,8 miliar, Tokopedia sebesar US$16,3 miliar, Bukalapak dengan GMV sebesar US$5,7 miliar, dan Blibli sebesar US$1,9 miliar.

Secara keseluruhan, platform e-commerce di Asia Tenggara mencatat GMV sebesar US$114,6 miliar pada 2023, atau naik 15% dari tahun sebelumnya senilai US$99,5 miliar.

Menariknya, pertumbuhan GMV platform e-commerce di Asia Tenggara pada 2023 naik 2,1 kali lipat dibandingkan 2020 atau pada tahun pertama pandemi.

Jika dilihat dari negara, laporan Momentum Works mengungkap bahwa Vietnam dan Thailand adalah pasar e-commerce dengan pertumbuhan tercepat sepanjang 2023, sedangkan Indonesia tetap menjadi pasar e-commerce terbesar dengan GMV yang mencapai US$53,8 miliar.

Berikut adalah rincian transaksi GMV e-commerce di kawasan Asia Tenggara pada 2023:

1. Thailand: US$19,3 miliar

Shopee: 49%

Lazada: 30%

TikTok Shop: 21%

2. Vietnam: US$13,8 miliar

Shopee: 61%

TikTok Shop: 24%

Lazada: 14%

Tiki: 1%

3. Filipina US$13,7 miliar

Shopee: 54%

Lazada: 30%

TikTok Shop: 16%

4. Singapura: US$4,4 miliar

Shopee: 52%

Lazada: 34%

Amazon: 9%

TikTok Shop: 5%

5. Malaysia: US$9,6 miliar

Shopee: 63%

Lazada: 19%

TikTok Shop: 19%

6. Indonesia: US$53,8 miliar

Shopee: 40%

Tokopedia: 30%

Bukalapak: 11%

TikTok Shop: 9%

Lazada: 7%

Blibli: 4%


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper