Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perkembangan harga komoditas dan kondisi perekonomian negara mitra dagang yang memengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan, secara umum perubahan harga komoditas di pasar internasional bervariasi pada Juni 2024.
“Penurunan harga bulanan terjadi pada komoditas logam mineral dan logam mulia, terutama emas dan platinum,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (15/7/2024).
Dalam paparan yang disampaikan Amalia, harga komoditas logam dan mineral secara bulanan turun sebesar 5,16% dibanding bulan sebelumnya, sedangkan secara tahunan meningkat sebesar 9,29%.
Komoditas logam mulia juga turut mengalami penurunan harga. Tercatat, komoditas ini turun sebesar 0,80% pada Juni 2024, dibanding bulan sebelumnya. Sementara, secara tahunan mengalami peningkatan sebesar 20,48%.
“Sementara, harga energi naik didorong oleh peningkatan gas alam,” ungkap Amalia.
Baca Juga
Masih dalam paparannya, dilaporkan bahwa harga komoditas energi di pasar global secara bulanan meningkat sebesar 1,12% dan secara tahunan naik sebesar 9,03%.
Selain energi, harga komoditas pertanian juga turut terkerek pada Juni 2024. BPS mencatat, harga komoditas ini mengalami peningkatan 0,08% secara bulanan, dan secara tahunan meningkat 5,24%.
Sementara itu dari sisi permintaan, Amalia menyebut bahwa pada Juni 2024, PMI Manufaktur negara mitra dagang utama seperti Amerika Serikat, India, dan China masih berada di zona ekspansif.
“[PMI Manufaktur mitra dagang di Juni 2024] Lebih tinggi dibanding Mei 2024,” pungkasnya.