Bisnis,com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pendapatan dari kekayaan negara yang dipisahkan (KND), termasuk setoran dividen dari BUMN, mencapai Rp60,1 triliun sepanjang semester pertama 2024.
Pendapatan dari KND tersebut terutama dikontribusikan oleh kenaikan setoran dividen badan usaha milik negara (BUMN), baik dari sektor perbankan maupun nonperbankan.
Realisasi setoran dividen BUMN pada semester I/2024 ini mengalami kenaikan yang signifikan, sebesar 41,8% jika dibandingkan dengan capaian pada semester I/2023 yang sebesar Rp42,4 triliun.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyampaikan bahwa dengan perkembangan tersebut, pendapatan KND hingga akhir 2024 diperkirakan mencapai target, yaitu sebesar Rp85,8 triliun.
“Perkembangan PNBP [penerimaan negara bukan pajak] KND 2023 itu mencapai Rp82,1 triliun. Pada 2024, dalam APBN kita yakin akan tercapai Rp85,8 triliun,” katanya dalam rapat dengar pendapat di Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, Rabu (11/7/2024).
Febrio mengatakan peranan BUMN terhadap pendapatan negara meningkat cukup signifikan dalam 2 hingga 3 tahun terakhir.
Kemenkeu mencatat, PNBP KND meningkat secara rata-rata 24% per tahun sejak 2018 hingga 2023. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada 2023 yang mencapai 102,1%, berasal dari dividen BUMN dengan nilai Rp82,1 triliun.
Untuk mengoptimalkan PNBP dari KND ke depan, lanjutnya, pemerintah akan terus melanjutkan transformasi BUMN, dengan memastikan BUMN yang diberikan penugasan, tata kelolanya agar tetap baik dan efisiensinya harus ditingkatkan.
“Sementara BUMN yang sebenarnya bisa berperan sebagai value creator, contohnya perbankan atau BUMN di sektor yang menciptakan profit, kita harapkan bisa menjadi growth driver di sektor masing-masing,” jelas Febrio.