Bisnis.com, JAKARTA - Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur akan memiliki teknologi Ground Control Interception (GCI) GM-403 atau alat pemantau lalu lintas udara.
Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Bobby Rasyidin, menjelaskan, teknologi GCI tersebut merupakan hasil kerja sama antara PT Len dengan perusahaan multinasional asal Prancis, Thales Group.
"Sejumlah 13 radar GCI telah mencapai proses produksi 70-80% dan diharapkan tahun ini dapat dipasang 4 sampai 5 unit untuk melindungi wilayah udara IKN," jelas akun resmi Kementerian Pertahanan (@Kemhan_RI) di media sosial X, Senin (8/7/2024).
GCI tersebut nantinya akan memiliki jangkauan hingga 450 kilometer. Sementara itu, setidaknya ada tiga fungsi utama dari GCI GM-403 yaitu memantau dan mengendalikan lalu lintas udara; memberikan peringatan dini terhadap ancaman udara; serta memastikan keamanan Ruang Udara nasional.
Sebagai informasi, pemerintah mengungkapkan di IKN akan memiliki moda transportasi taksi terbang. Otorita IKN mengungkapkan perusahaan asal Korea Selatan (Korsel), yakni Hyundai akan mulai melakukan uji coba taksi terbang di IKN pada Juli 2024.
Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengungkap, proses uji coba tersebut rencananya bakal digelar di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto atau Bandara APT Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur.
Baca Juga
"Bulan Juli Hyundai akan ke [Kaltim] dengan Pemkot Samarinda untuk menggunakan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto terkait PoC [proof of concept] taksi terbang," tuturnya beberapa waktu lalu.
Ali menyebut, pada tahun lalu pihaknya bersama Hyundai telah melakukan uji coba taksi terbang dengan kapasitas dua orang di Bandara Budiarto Curug.