Bisnis.com, JAKARTA — PT Freeport Indonesia (PTFI) mengungkapkan proyek smelter di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur bakal diresmikan pada pekan depan.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menyebut, pihaknya bakal mencoba menyalahkan sistem pengoperasian smelter tembaga tersebut pada pekan depan.
“Actually minggu depan kita akan coba untuk meresmikan itu sistem pengoperasiannya, jadi semuanya sudah lihat, semuanya bahwa semua sudah berfungsi baik," kata Tony saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Tony mengungkapkan, beberapa persiapan mulai dari komponen ship loader, conveyor belt, sulfur burner, desalination plant, listrik, oxygen plant, hingga control room sudah pihaknya selesaikan.
Lebih lanjut, dirinya pun memastikan bahwa pengembangan hilirisasi PTFI sudah sesuai rencana yang ditargetkan oleh pihaknya.
“Kalau dari sisi PTFI sudah sesuai dengan timeline, tapi memang bagaimana caranya agar ada potensi-potensi tembaga lain di Indonesia perlu dorong bisa segera beroperasi," ujarnya.
Baca Juga
Adapun, smelter dengan kapasitas sekitar 1,7 juta metrik ton konsentrat tembaga per tahun ini diketahui berjalan sesuai jadwal. Sebab, target penyelesaian konstruksi material berada pada Mei 2024, yang akan diikuti dengan ramp- periode naik hingga Desember 2024.
Lebih lanjut, untuk pembangunan pabrik peleburan ini diperkirakan menelan biaya sebesar US$3 miliar. Biaya tersebut sudah termasuk US$2,8 miliar untuk kontrak konstruksi dan US$0,2 miliar untuk investasi pada pabrik desalinasi.
Smelter baru Freeport itu nantinya memiliki kapasitas input 1,7 juta ton konsentrat tembaga dan produksi 600.000 ton katoda tembaga.
Freeport-McMoRan Inc. (FCX) melaporkan kontruksi smelter Manyar telah mencapai lebih dari 90% per akhir Desember 2023. Seiring dengan kemajuan smelter tersebut, Freeport juga masih melobi pemerintah untuk memperpanjang relaksasi ekspor konsentrat tembaga PTFI sampai Desember 2024.