Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lifting Minyak Makin Susut Tahun Depan, Menteri ESDM Blak-blakan Penyebabnya

Pemerintah memangkas target lifting minyak dan gas bumi (migas) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Ini alasannya
RAKER KOMISI VII DENGAN KEMENTERIAN ESDM. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif (kanan) mengikuti rapat kerja bersama Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/4/2024)/JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
RAKER KOMISI VII DENGAN KEMENTERIAN ESDM. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif (kanan) mengikuti rapat kerja bersama Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/4/2024)/JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Target lifting minyak dan gas bumi (migas) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 diusulkan lebih rendah dibandingkan target pada APBN 2024.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan lifting migas pada RAPBN 2025 berada di level 1,583-1,648 juta barel setara minyak per hari (boepd). Angka tersebut terdiri atas lifting minyak sebesar 580.000-601.000 barel per hari (bopd) dan lifting gas bumi sebesar 1,003-1,047 juta boepd.

Target lifting migas pada 2025 tersebut turun dibandingkan target pada 2024 yang dipatok sebesar 1,668 juta boepd.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan, turunnya angka lifting ini dikarenakan adanya penurunan produksi minyak secara alamiah yang terus terjadi dari tahun ke tahun.

"Produksi minyak beberapa tahun terakhir terus menurun alamiah maupun unplanned shutdown di beberapa lapangan sehingga lost of production," kata Arifin saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (19/6/2024).

Adapun, realisasi lifting migas sampai dengan Mei 2024 baru mencapai 1,501 juta boepd. Sampai dengan akhir tahun, realisasi lifting migas diperkirakan hanya mampu mencapai 1,588 juta boepd.

Bila diperinci, realisasi lifting minyak per Mei 2024 baru mencapai 561.900 bopd. Kementerian ESDM memperkiraan lifting minyak sampai akhir tahun 2024 hanya mencapai 595.000 bopd atau lebih rendah dari target dalam APBN 2024 yang dipatok sebesar 635.000 bopd dan realisasi pada 2023 yang tercatat mencapai 605.500 bopd.

Kemudian, untuk realisasi lifting gas bumi untuk APBN 2024 ditargetkan mencapai 1,033 juta boepd. Namun, sampai dengan Mei 2024, realisasinya baru mencapai 939.800 boepd. 

Kementerian ESDM memperikirakan lifting gas sampai akhir tahun ini hanya akan mencapai sebesar 993.800 boepd. Meski masih di bawah target 2024, proyeksi lifting gas tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi 2023 yang mencapai 960.000 boepd.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper