Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Geruduk Starbucks dan Boikot Produk Israel, Bos Ritel: Bisa PHK Massal

Gerakan boikot produk Israel hingga aksi geruduk gerai Starbucks bisa memicu gelombang PHK massal di Indonesia.
Isak tangis warnai aksi bela Palestina yang digelar di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada Sabtu (1/6/2024). Bisnis Indonesia.
Isak tangis warnai aksi bela Palestina yang digelar di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada Sabtu (1/6/2024). Bisnis Indonesia.

Padahal, lanjutnya, mayoritas waralaba cepat saji seperti McDonalds dan KFC di Indonesia telah menyatakan tidak ada keterlibatan dengan korporasi pemilik label induknya di Amerika Serikat yang diduga terlibat mendukung aksi Israel.

Begitupun, dengan produk Unilever di Indonesia, kata Roy, dihasilkan dari perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja lokal, membayar pajak kepada negara dan memberi andil terhadap ekonomi nasional lewat investasi.

"Terkadang brand memang sama, cuma kan sudah masing-masing negara menjalankannya, sudah independen tidak ada kaitannya dengan yang di sana [luar negeri]," ucapnya.

Oleh karena itu, Roy menegaskan pentingnya kehadiran pemerintah dalam menyikapi fenomena boikot. Pemerintah perlu mengambil langkah seimbang untuk mencapai perdamaian dunia, tanpa merugikan ekonomi nasional. Misalnya lewat diplomasi yang andal di tingkat internasional.

Menurut Roy, pemerintah Indonesia perlu membuktikan kebenaran dari deretan tuduhan pro-Israel terhadap sejumlah produk atau perusahaan yang dijalankan di Indonesia. Pasalnya, apabila pemerintah membiarkan opini publik terkait boikot meluas tanpa aksi pembuktian, dikhawatirkan ancaman PHK makin membelenggu nasib pekerja di Tanah Air.

"Pemerintah harus hadir supaya tidak terjadi polemik berkepanjangan, perlu ada penjelasan dan data akurat, melindungi pelaku usaha dan tenaga kerja yang ada di dalamnya," tutur Roy.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper