Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor China Mei 2024 Tumbuh 7,6%, Lampaui Ekspektasi Ekonom

Ekspor China tumbuh sebesar 7,6% pada Mei 2024 (yoy) lebih tinggi dari perkiraan para ekonom.
Para pekerja melihat kapal kargo yang mendekati terminal di pelabuhan Qingdao di provinsi Shandong, China, 8 November 2018./Reuters
Para pekerja melihat kapal kargo yang mendekati terminal di pelabuhan Qingdao di provinsi Shandong, China, 8 November 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor China mengalami peningkatan yang lebih cepat pada Mei 2024, memberikan sedikit kelegaan bagi perekonomian China di kala berjuang untuk pulih kembali. 

Berdasarkan data Bea Cukai China pada Jumat (7/6/2024) dilaporkan bahwa pengiriman dari Negeri Tirai Bambu telah tumbuh sebesar 7,6% pada Mei 2024 (year-on-year/yoy). 

Kemudian, data impor meningkat lebih lambat sebesar 1,8% dari lonjakan pada bulan sebelumnya yang sebesar 8,4%. Hal ini kemudian menunjukan rapuhnya konsumsi dalam negeri. 

Berdasarkan survei ekonom survei, angka ekspor yang dilaporkan telah lebih tinggi dari perkiraan kenaikan sebesar 6%.

Namun, kemungkinan kenaikan yang diatas ekspektasi terbantu oleh dasar perbandingan yang rendah, setelah kenaikan suku bunga dan inflasi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa menekan permintaan eksternal pada 2023.

Selain itu, masih belum ada kepastian apakah pertumbuhan penjualan ekspor tersebut akan berlanjut, sementara krisis properti yang berkepanjangan menyebabkan melemahnya permintaan dalam negeri. Faktor ini kembali disorot dalam angka impor bulan lalu. 

Terbantu di Sektor Elektronik

Laporan tersebut kemudian menunjukkan peningkatan siklus global di sektor elektronik yang membantu penjualan komponen dan barang jadi di China. 

Dalam beberapa bulan terakhir, serangkaian data menunjukan berbagai bagian ekonomi senilai US$18,6 triliun pulih dengan kecepatan yang berbeda, sehingga meningkatkan ketidakpastian tentang prospek ke depan.

Walaupun pertumbuhan kuartal I/2024 melampaui perkiraan, data ekspor dan output yang kuat pada Maret 2024 menunjukan permintaan global yang meningkat serta membantu para pejabat menstabilkan ekonomi.

Nyatanya, indikator-indikator terbaru menunjukan lemahnya konsumsi domestik yang telah mengikis banyak dari optimisme sebelumnya.

Adapun, sub-indeks pesanan baru dan pesanan ekspor baru dari survei pemilik pabrik yang dilakukan oleh Biro Statistik Nasional untuk Mei 2024 kembali merosot ke dalam kontraksi setelah dua bulan pertumbuhan.

Namun, data perdagangan Jumat (7/6) akan memberikan ruang bagi pihak berwenang untuk meneruskan upayanya mendorong pemulihan ekonomi yang luas. 

Di lain sisi, krisis sektor properti yang berkepanjangan masih menjadi hambatan terbesar bagi negara tersebut. Kepercayaan investor dan konsumen yang rendah kemudian merugikan konsumsi dalam negeri dan aktivitas bisnis menjadi lebih lemah. 

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) pada Mei 2024 meningkatkan perkiraan pertumbuhan China untuk 2024 sesuai dengan target pertumbuhan sekitar 5%. Namun, IMF juga memperingatkan risiko terhadap ekonomi dari masalah properti.

Surplus perdagangan China juga meningkat menjadi US$82,62 miliar bulan lalu atau sekitar Rp1.340 triliun, dibandingkan dengan perkiraan US$73 miliar dan US$72,35 pada April 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper