Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat lapangan kerja Amerika Serikat (AS) menurun lebih besar dari perkiraan pada April 2024, mendorong jumlah pekerjaan yang tersedia per pencari kerja ke level terendah dalam hampir tiga tahun terakhir.
Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja pada Selasa (4/6/2024) dalam laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) menyatakan bahwa lowongan pekerjaan, yang merupakan ukuran permintaan tenaga kerja, menurun sebesar 296.000 menjadi 8,059 juta pada hari terakhir April 2024.
Sedangkan, ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 8,355 juta lowongan pekerjaan pada April 2024.
Angka tersebut merupakan level terendah sejak Februari 2021. Pelemahan dalam kondisi pasar tenaga kerja kemudian dapat membantu upaya bank sentral AS untuk melawan inflasi.
Walaupun masih tinggi, kepala ekonom AS di High Frekuensi Economics mengatakan bahwa penurunan lapangan kerja menunjukan normalisasi yang sedang berlangsung antara pasokan dan permintaan tenaga kerja.
“Dari sudut pandang kebijakan, tantangan The Fed adalah mempertahankan suku bunga pada tingkat yang tidak hanya membantu mengendalikan inflasi namun juga mencegah pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja di masa depan,” jelasnya, dikutip dari Reuters, Rabu (5/6).
Baca Juga
Kemudian, laporan tersebut tidak menunjukkan adanya pelemahan pasar tenaga kerja yang mengkhawatirkan. Pada April 2024, jumlah orang yang berhenti dari pekerjaannya meningkat 98.000 menjadi 3,507. Tingkat berhenti yakni sebesar 2,2% selama enam bulan berturut-turut, terendah sejak September 2020.
Proyeksi The Fed
Pejabat The Fed minggu depan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25%-5,50%. Menurutnya, penurunan suku bunga akan menunggu hingga data menunjukan inflasi kembali turun menuju target 2%.
Pejabat Fed telah mengatakan bahwa hanya pelemahan pasar tenaga kerja yang tidak terduga dan signifikan yang dapat memicu pemotongan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.
Sejauh ini, mereka menyambut baik bukti melemahnya pasar tenaga kerja sebagai tanda penyeimbangan kembali yang mengurangi tekanan kenaikan harga.
Kini perhatian pasar tenaga kerja AS beralih pada laporan pekerjaan bulanan untuk Mei 2024, yang akan dirilis pada Jumat (7/6) dan diperkirakan menunjukkan tingkat pengangguran tetap di 3,9%.