Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Bos PLN Ingin Sulap Tiang Listrik jadi SPKLU

PT PLN (Persero) tengah menggenjot pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang melekat pada tiang listrik.
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. /Bisnis-M. Faisal Nur Ikhsan
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. /Bisnis-M. Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) tengah menggenjot pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang melekat pada tiang listrik. Hal ini lantaran biaya investasi dinilai relatif lebih murah.

“Kami sudah membangun strategi untuk mengubah tiang listrik kami menjadi SPKLU sehingga dengan catatan biayanya juga lebih murah, juga tersedia jutaan tiang listrik PLN yang bisa langsung digunakan,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Jakarta, Kamis (30/5/2024). 

PLN berencana untuk memasang 2.000 SPKLU pada tiang listrik yang tersebar di seluruh Indonesia tahun ini. Teknisnya, SPKLU itu bakal ditanam pada tiang besi dan ditempel pada tiang beton.

Bersamaan, Darmawan mengatakan, perseroannya turut mendorong pengembangan ekosistem PLN Mobile untuk mengintegrasikan layanan PLN ihwal pengisian ulang daya setrum kendaraan listrik di tengah masyarakat nantinya. 

“Di sini termasuk apabila pengguna ada perjalanan dengan destinasi tertentu kemudian bisa merancang bagaimana perjalanan mobil listriknya,” tuturnya. 

Guna mengakselerasi penambahan infrastruktur EV di Indonesia, PLN juga membuka kemitraan dalam mengembangkan SPKLU dan stasiun penukaran baterai listrik umum (SPBKLU).

PLN telah mengoperasikan sekitar 1.299 unit SPKLU, 9.800 stasiun pengisian listrik umum (SPLU), dan 1.900 SPBKLU hingga April 2024.  

Seperti diberitakan sebelumnya, transaksi penggunaan SPKLU pada momentum Lebaran tahun ini meningkat tajam. PLN mencatat jumlah transaksi di SPKLU melonjak hingga lima kali lipat pada periode arus mudik 2024 dibandingkan dengan periode yang sama 2023 lalu dari 906 transaksi menjadi lebih dari 4.500 transaksi.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper