Reuters menjelaskan ketika ditanya apakah ia juga berencana berinvestasi di industri kendaraan listrik Indonesia, Musk mengaku fokus pada Starlink terlebih dahulu.
“Kami memfokuskan acara ini pada Starlink dan manfaat konektivitas bagi pulau-pulau terpencil. Saya rasa acara ini benar-benar menekankan pentingnya konektivitas internet, betapa hal tersebut dapat menjadi penyelamat,” ujarnya.
Taipan teknologi ini dijadwalkan bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari Senin, di mana ia juga akan berpidato di Forum Air Dunia yang berlangsung di pulau tersebut.
Sebelum peluncuran pada hari Minggu, Starlink memperoleh izin untuk beroperasi sebagai penyedia layanan internet bagi konsumen ritel dan telah diberi lampu hijau untuk menyediakan jaringan, setelah menerima izin terminal aperture sangat kecil (VSAT).
Starlink milik SpaceX, memiliki sekitar 60% dari 7.500 satelit yang mengorbit bumi. Satelit dalam jumlah jumbo itu dominan untuk pelayanan internet.
Indonesia merupakan negara ketiga di Asia Tenggara tempat Starlink akan beroperasi. Malaysia mengeluarkan lisensi kepada perusahaan tersebut untuk menyediakan layanan internet tahun lalu dan sebuah perusahaan yang berbasis di Filipina menandatangani kesepakatan dengan SpaceX pada tahun 2022.
Starlink juga digunakan secara luas di Ukraina, di mana ia digunakan oleh militer, rumah sakit, bisnis, dan organisasi bantuan.
Baca Juga
Dalam laporan lain, Chanel News Asia yang berpusat di Singapura, melaporkan Menteri Perhubungan Budi Arie Setiadi yang turut hadir dalam peluncuran di Bali mengatakan Starlink kini sudah tersedia secara komersial, namun pemerintah akan memfokuskan layanannya terlebih dahulu untuk wilayah terluar dan tertinggal.
Dalam laman resminya setelah peluncuran, Starlink mendetailkan biaya untuk pelanggan rumah tangga yakni Rp750.000 per bulan. Sementara itu, harga perangkat keras berupa antena parabola dibanderol dengan diskon dari Rp7,8 juta menjadi Rp4,68 juta.