Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat Rp4,04 triliun aliran modal asing yang masuk pada pekan kedua Mei 2024.
“Berdasarkan data transaksi 6 – 7 Mei 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp4,04 triliun,” ujar Direktur Departemen Komunikasi BI Fadjar Majardi dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/5/2024).
Fadjar menjelaskan transaksi terdiri dari beli neto Rp2,36 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), jual neto Rp1,90 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp3,58 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Sementara sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (ytd) sampai dengan 7 Mei 2024, BI melaporkan aliran modal keluar mencapai Rp46,61 triliun di pasar SBN.
Pada periode yang sama, tercatat nonresiden beli neto Rp3,83 triliun di pasar saham dan beli neto Rp31,43 triliun di SRBI.
Membandingkan dengan pekan lalu atau pekan pertama Mei 2024, aliran modal pada pekan ini lebih deras meski hanya dua hari. Di mana pada tiga hari pertama di pekan pertama Mei, modal asing mengalir senilai Rp3,06 triliun.
Baca Juga
Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 7 Mei 2024 sebesar 69,91 bps, turun dibandingkan 3 Mei 2024 sebesar 70,69 bps.
Pada penutupan perdagangan per akhir hari Selasa (7/5/2024), rupiah menguat ke level Rp16.040 per dolar Amerika Serikat (AS). Meski demikian, rupiah kembali menunjukkan pelemahan pada pembukaan pasar Rabu (8/5/2024) pagi.
Di sisi lain, tingkat imbal hasil SBN 10 tahun pada Rabu (8/5/2024) pagi, naik ke level 6,94%. Sebelumnya pada pentupan Selasa (7/5/2024), imbal hasil sebesar 6,90%.
Pada kesempatan berbeda, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan total aliran modal, termasuk asing, yang masuk selama dua pekan ini mencapai Rp22,84 triliun.
Dirinya menilai inflow yang masuk ini sejalan dengan keputusan BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 6,25% pada akhir April lalu.
“Ini membuktikan respons kebijakan BI Rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing yang pada minggu-minggu sebelumnya yang sejak Ramadan terjadi outflow,” ujarnya dalam Taklimat Media, Rabu (9/5/2024).
Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.