Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Pertamina EP Wisnu Hindadari menegaskan portofolio lapangan minyak milik perseroan relatif baik seiring dengan rencana pengembalian sebagian aset atau carved out ke Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).
Kendati demikian, Wisnu menuturkan, ada potensi penurunan produksi sekitar 2.000 barel minyak per hari (bopd) dan 2 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) dari pengembalian sebagian aset tersebut.
“Secara portofolio Pertamina EP masih baik dengan adanya carved out Rantau, namun ada penurunan produksi sekitar 2.000 bopd dan 2 MMscfd,” kata Wisnu kepada Bisnis, Selasa (23/4/2024).
Pertamina EP belakangan mesti mengembalikan sejumlah lapangan minyak ke BPMA yang menjadi bagian teritori Pemerintah Provinsi Aceh. Nantinya, pengelolaan lapangan bakal dilakukan lebih lanjut oleh PHE Aceh Darussalam selaku afiliasi Pertamina EP.
Adapun, sejumlah aset yang dikembalikan itu, di antaranya Lapangan Rantau, Perlak, Kuala Simpang Barat dan Kuala Simpang Timur.
Pengembalian pengelolaan aset minyak eks Pertamina EP itu merupakan tindaklanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Bersama Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Bumi di Aceh.
Baca Juga
“Secara prinsipnya sudah sepakat dengan mekanisme terms and conditions seperti Pertamina EP. Saat ini, sedang diskusi terkait sisa investasi tahun berjalan,” kata dia.
Sebelumnya, BPMA tengah menantikan proposal Pertamina EP ihwal pengembalian sebagian blok minyak mereka ke Pemerintah Provinsi Aceh.
“Mekanismenya tetap curve-out dan selanjutnya akan dijalani selama masa sisa kontrak production sharing contract (PSC) sampai 2035 oleh PHE Aceh Darussalam,” kata Kepala BPMA Teuku Mohamad Faisal kepada Bisnis, Senin (22/4/2024).
Secara paralel, kata Faisal, lembaganya turut menunggu persetujuan term and condition (T&C) dari Pemerintah Provinsi Aceh untuk pengajuan pengembalian sejumlah aset itu ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif untuk penetapannya.
Dengan demikian, kata Faisal, Pertamina EP dapat lebih fokus untuk mengembangkan aset-aset mereka lainnya yang membentang dari Aceh hingga Papua saat ini.
“Pertamina EP dapat bekerja lebih fokus karena ditangani secara khusus oleh afiliasinya yaitu PHE Aceh Darussalam,” kata dia.