Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan mengimbau kepada eksportir untuk menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) berupa dolar AS di dalam negeri dalam rangka mendukung ketahanan perekonomian Indonesia.
Suahasil menjelaskan bahwa pemerintah saat ini telah mewajibkan devisa hasil ekspor ditempatkan di dalam negeri, terutama sektor ekstraktif, seperti pertanian dan perkebunan.
“Jadi ini sekaligus kita imbau untuk seluruh devisa hasil ekspor dari para eksportir bawa pulang ke Indonesia yang memang sudah sesuai dengan aturan ditaruh di dalam negeri itu untuk periode waktu tertentu,” katanya dalam konferensi pers terkait Perkembangan Isu Perekonomian Terkini, Kamis (18/4/2024).
Sebagaimana diketahui, penempatan DHE di dalam negeri telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 36/2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan dan/atau Pengolahan SDA.
Berdasarkan beleid tersebut, devisa yang dihasilkan dari ekspor komoditas SDA di sektor pertambangan, kehutanan, perkebunan, dan perikanan, harus dimasukkan dan ditempatkan ke dalam sistem keuangan Indonesia, dengan ketentuan berlaku atas ekspor SDA yang nilai ekspornya minimal US$250.000.
Dalam hal ini, Suahasil mengatakan bahwa pemerintah juga telah memberikan insentif berupa pembebasan PPh untuk DHE yang ditempatkan pada instrumen deposito untuk jangka waktu yang lebih panjang.
Baca Juga
“Ini merupakan insentif yang diberikan oleh pemerintah supaya devisa hasil ekspor itu datang. Kalau DHE pulang, itu akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia,” jelas Suahasil.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup naik ke level Rp16.179 pada perdagangan hari ini, Kamis (18/4/2024). Rupiah menguat bersama beberapa mata uang Asia lainnya.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 0,25% ke Rp16.179 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,13% ke 105,81. Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi.
Yen Jepang naik 0,07%, dolar Singapura naik 0,08%, dolar Taiwan naik 0,29%, won Korea Selatan naik 0,97%, dan peso Filipina naik 0,02%. Kemudian rupee India naik 0,02%, yuan China turun 0,01%, ringgit Malaysia menguat 0,22%, dan baht Thailand turun 0,10%.