Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah uang beredar di masyarakat diperkirakan bertambah Rp170 triliun pada periode Ramadan dan Idulfitri seiring dengan meningkatnya permintaan.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan bahwa secara musiman, uang beredar pada periode tersebut mengalami kenaikan, yang juga didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat saat mudik.
Oleh karena itu, Josua mengatakan persediaan uang kartal oleh BI biasanya akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Apalagi, mobilitas masyarakat pada tahun ini diperkirakan lebih tinggi dari periode Lebaran tahun lalu, seiring dengan dengan normalisasi pasca pandemi Covid-19.
“Oleh sebab itu, terdapat potensi tambahan uang beredar [M2] sekitar Rp150 triliun hingga Rp170 triliun pada momentum Ramadan dan Idulfitri tahun ini,” katanya melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (11/4/2024).
Josua menjelaskan, perputaran uang biasanya akan meningkat cepat, baik di kota maupun di daerah. Namun, menjelang Lebaran sejalan dengan adanya mudik, perputaran uang di daerah diperkirakan cenderung lebih cepat.
Baca Juga
“Tentunya perputaran uang yang lebih cepat akan menggerakan roda perekonomian karena aktivitas transaksi perdagangan barang dan jasa akan meningkat,” jelasnya.
Dia menambahkan, sektor-sektor ekonomi yang berpotensi memiliki dampak positif pada momentum Idulfitri dan mudik Lebaran, di mana yang berkaitan dengan belanja masyarakat, yaitu sektor perdagangan, jasa penyediaan akomodasi & makananan-minuman berkaitan dengan belanja masyarakat yang meningkat terutama belanja makanan dan kebutuhan penunjang saat lebaran.
Lebih lanjut, terkait dengan aktivitas mudik, sektor transportasi secara keseluruhan, baik transportasi darat, laut, udara, maupun kereta api juga diperkirakan meningkat sejalan dengan peningkatan pembelian tiket mudik.
Adapun, pada Februari 2024, Bank Indonesia mencatat uang beredar di masyarakat (M2) mencapai Rp8.739,6 triliun atau tumbuh 5,3% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.