Bisnis.com, JAKARTA - Stok pangan atau cadangan pangan pemerintah (CPP) seperti kedelai, bawang, cabai, daging, telur, dan ikan yang tersimpan di gudang Perum Bulog dan ID Food mulai menipis menjelang Lebaran 2024.
Direktur Distribusi dan Cadangan pangan Bapanas, Rachmi Widiriani, mengungkapkan, menipisnya stok CPP untuk beberapa komoditas tersebut lantaran sifatnya yang perishable alias mudah rusak jika disimpan terlalu lama.
“Karena bersifat perishable, maka pengelolaannya dengan beli jual, tidak disimpan banyak-banyak,” kata Rachmi kepada Bisnis, Kamis (4/4/2024).
Berdasarkan data CPP Bapanas yang diterima Bisnis, per 3 April 2024, tercatat bahwa stok kedelai di gudang Perum Bulog hanya sekitar 0,58 ton atau 0% dari total kebutuhan 222.131 ton per bulan.
Stok bawang di gudang Perum Bulog juga dilaporkan menipis. Bapanas mencatat, stok bawang merah tersisa 0,06 ton di gudang Bulog atau 0% dari total kebutuhan 95.854 ton per bulan, sedangkan stok bawang putih habis atau 0% dari total kebutuhan bulanan yang mencapai 55.725 ton.
CPP untuk komoditas lain juga dilaporkan nyaris habis. Stok komoditas cabai misalnya tersisa 0,09 ton atau 0% dari total kebutuhan bulanan 81.782 ton.
Baca Juga
Lalu, stok daging sapi tersisa 84,58 ton dengan rincian 24,58 ton tersimpan di gudang Bulog dan 60,00 ton di ID Food. Untuk stok daging kerbau, tercatat tersisa 3.190 ton di gudang Bulog.
Selanjutnya, produk unggas seperti daging ayam dan telur ayam juga mulai menipis per 3 April 2024. Bapanas melaporkan, stok daging ayam yang dikuasai Bulog sebanyak 1,48 ton atau 0% dari total kebutuhan bulanan 309.977 ton. Stok telur ayam tersisa 71,40 ton di gudang Bulog atau 0% dari kebutuhan bulanan yang tercatat sebesar 519.913 ton per bulan.
Stok beragam jenis ikan yang dikuasai ID Food tercatat menipis, yakni tersisa 885,26 ton atau 0% dari total kebutuhan per bulan 1,33 juta ton.
Stok berbagai komoditas yang dikuasai Bulog dan ID Food juga dilaporkan menipis. Stok minyak goreng dilaporkan tersisa 6.674,18 kiloliter. Secara terperinci, sebanyak 6.423,70 kiloliter tersimpan di gudang Bulog, sedangkan sisanya tersimpan di ID Food. Jumlah tersebut setara 1% dari total kebutuhan bulanan yang mencapai 603.195 kiloliter.
Bapanas juga melaporkan stok gula pasir mulai menipis. Dari total kebutuhan per bulan 244.449 ton, stok CPP saat ini tersisa 10.285,57 ton atau 4% dari total kebutuhan bulanan.
Kondisi serupa juga terjadi untuk komoditas jagung. Tercatat stok jagung di gudang Bulog tersisa 58.509 ton atau 5% dari total kebutuhan bulanan sebesar 1,19 juta ton.
Sementara, stok CPP beras hingga 3 April 2024 sebanyak 1,09 juta ton. Secara rinci, sebanyak 1,09 dikuasai Bulog, sedangkan sisanya dikuasai oleh ID Food. Jumlah tersebut setara 42% dari total kebutuhan per bulan yang mencapai 2,60 juta ton.
Kendati stok CPP untuk sejumlah komoditas mulai menipis, Rachmi memastikan ketersediaan di pasar selama momen Lebaran mencukupi.
“Di pedagang dan pelaku usaha masih banyak lagi,” ungkapnya.