Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Ungkap Alasan Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal, Ini Biang Keroknya!

Menparekraf Sandiaga Uno merespons adanya keluhan terkait dengan tingginya harga tiket pesawat domestik dibandingkan ke luar negeri.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat ditemui di Hotel Fairmont Senayan, Kamis (14/3/2024). / BISNIS-Ni Luh Anggela
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat ditemui di Hotel Fairmont Senayan, Kamis (14/3/2024). / BISNIS-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merespons adanya keluhan terkait dengan tingginya harga tiket pesawat domestik dibandingkan ke luar negeri.

Sandiaga menegaskan, bahwa tingginya tarif pesawat terjadi di kelas bisnis. Sementara, tarif pesawat untuk kelas ekonomi masih sesuai dengan peraturan pemerintah. 

“Tarif batas atas - batas bawah kelas ekonomi masih sesuai peraturan pemerintah,” kata Sandiaga usai menghadiri konferensi pers di Hotel Manhattan, Senin (1/4/2024).

Namun, Sandiaga mengakui bahwa harga tiket penerbangan ke luar negeri jauh lebih murah dibandingkan dalam negeri. Pasalnya, sejumlah maskapai penerbangan memberikan diskon yang jauh lebih murah untuk destinasi luar negeri dibandingkan destinasi domestik.

Sementara itu, supply dan demand yang tidak seimbang telah memicu tingginya tarif penerbangan domestik. Sandiaga menyampaikan, jumlah armada dalam negeri masih terbatas sehingga berdampak terhadap ketersediaan kursi.

Dia mengungkapkan, ketersediaan pesawat di dalam negeri baru mencapai 420 pesawat. Padahal, dengan melihat kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, Indonesia idealnya membutuhkan 700 pesawat.

“Nanti sesuai dengan tambahan supply jumlah pesawat penerbangan dan keterisian kursi maka tarif juga akan disesuaikan,” ujarnya. 

Adapun, untuk menyambut libur Lebaran, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat terdapat 420 unit pesawat yang siap melayani penumpang.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa mengatakan, total kapasitas kursi yang tersedia sebanyak 6,72 juta untuk 16 hari masa libur Lebaran, atau setara 420,150 kursi per hari.

“Ada beberapa penerbangan seperti Citilink, AirAsia, dan Scoot telah mengajukan tambahan penerbangan internasional,” ungkap Rizki dalam konferensi pers.

Untuk diketahui, warganet ramai-ramai mengeluhkan mahalnya harga tiket melalui platform media sosial X (dulunya Twitter). Keluhan-keluhan tersebut seiring adanya momentum libur Lebaran.

“Tiket pesawat mahal banget, jalan darat nggak ada tol. Nasib-nasib,” tulis akun @jom****.

“Mahal banget tiket pesawat ini,” tulis akun @pqa**.

“Kenapa tiket pesawat sekarang mahal yah, biar murah gimana,” tulis akun @tanya***.

Beberapa di antaranya juga mempertanyakan alasan tarif penerbangan internasional lebih murah dibandingkan nasional.

“Kenapa si tiket pesawat domestik lebih mahal dibanding internasional,” tulis @yunaa***.

“Shock liat tiket pesawat domestik ternyata beneran lebih mahal daripada ke luar negeri,” tulis akun @alic***.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper