Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gula Diramal Makin Mahal di 2024, Ini Biang Keroknya

Induk Holding BUMN Pangan, ID Food memperkirakan harga gula pada tahun ini bakal lebih mahal dibandingkan tahun lalu.
Pedagang mengemas gula pasir di Pasar Minggu, Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pedagang mengemas gula pasir di Pasar Minggu, Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Induk Holding BUMN Pangan, ID Food memperkirakan harga gula pada tahun ini bakal lebih mahal dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, fenomena El Nino masih memberikan dampak terhadap produksi tebu tahun ini sehingga harga gula diperkirakan tidak akan semurah tahun lalu. 

"Yang bisa kita sampaikan, harganya tidak akan semurah seperti tahun lalu saat awal musim giling," ungkap Frans saat ditemui di Komplek Pergudangan Bulog Kelapa Gading, Senin (1/4/2024).

Kendati bakal lebih mahal, Frans belum bisa memastikan lebih detail perkirakan harga gula saat musim giling berlangsung. Namun, dia memastikan penyerapan gula petani juga bakal dilakukan ID Food selama musim giling berlangsung.

"Nanti harga gula akan keluar kira-kira 1 bulan setelah musim giling dimulai," ucapnya.

Sementara itu, ID Food tengah bersiap untuk memasuki musim giling tebu yang diperkirakan terjadi mulai Mei 2024. Perseroan menargetkan produksi gula dapat mencapai 290.000 ton yang dikontribusikan dari tiga anak usahanya, yakni PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PT PG Candi Baru.

Menurutnya, target tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi gula tahun lalu. Pada 2023, produksi gula ID Food, kata Frans mencapai sekitar 263.000 ton. Artinya, target produksi gula tahun ini dibidik naik 10,26% dari realisasi produksi tahun lalu.

"Satu bulan lagi musim giling, ini jadi fokus kami," ujar Frans.

Sebelumnya, pengusaha ritel wanti-wanti adanya risiko kelangkaan gula akibat harga yang terus merangkak naik. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan bahwa para peritel saat ini kesulitan mendapatkan pasokan gula dengan harga normal. 

Pasalnya, para produsen gula kini disebut menjual gula dengan harga jauh di atas harga acuan. Menurut Roy, harga gula di produsen saat ini sudah di level Rp15.000-Rp16.000 per kilogram. Padahal, ritel diwajibkan menjual harga gula sesuai yang ditetapkan pemerintah yakni kisaran Rp16.000. 

"Gula ini yang jadi problem, sekarang gula harganya sudah nabrak sekali, sudah Rp15.000 ke atas [di produsen]," ujar Roy saat ditemui di kawasan pergudangan Bulog Kelapa Gading, Senin (1/4/2024).

Menyitir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga gula pada Maret 2024 sebesar Rp17.820 per kilogram ternyata telah naik 23,92% (year-on-year) dibandingkan harga gula rata-rata pada Maret 2023 sebesar Rp14.380 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper