Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal yang Tabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore Rusak

Lambung kapal Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore rusak tetapi tetap utuh.
Kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key hingga ambruk di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024./Reuters
Kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key hingga ambruk di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Negara Bagian Maryland Wes Moore mengatakan bahwa lambung kapal Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore rusak tetapi tetap utuh.

Dia menjelaskan, derek laut digunakan untuk membersihkan puing-puing di lokasi runtuhnya jembatan, sedangkan pekerjaan di bawah air saat ini sulit dilakukan karena kondisi cuaca yang tidak mendukung serta banyaknya puing. Penyelam penyelamat akan terus bekerja segera setelah kondisi berubah.

“Dengan operasi penyelamatan yang rumit dan belum pernah terjadi sebelumnya, Anda harus mampu membuat rencana untuk setiap momen dan pekerjaan ini akan memakan waktu dan kami akan terus menilai dan menilai kembali situasi ini,” katanya, dilansir TASS, Minggu (31/3/2024). 

Moore mengatakan bahwa Komando Terpadu meyakinkan dia, bahwa lambung kapal itu telah rusak namun masih utuh. 

Lalu, dia juga menjelaskan, pertama-tama, pihak berwenang berencana membongkar bagian utara jembatan, sehingga akan membuka jalur sementara bagi lalu lintas kapal menuju lokasi jatuhnya kapal.

Adapun secara total, menurut gubernur negara bagian, sebanyak 377 orang dilibatkan dalam pembersihan puing-puing.

Presiden AS Joe Biden mengatakan sebelumnya bahwa dia akan mengunjungi Baltimore pekan depan. 

Sebelumnya, pemerintah AS mengalokasikan US$60 juta (Rp952,8 miliar) untuk biaya awal yang terkait dengan perbaikan jembatan yang runtuh. Secara total, pekerjaan perbaikan jembatan dapat merugikan pihak berwenang beberapa miliar dolar. 

Menteri Transportasi AS Pete Buttegieg mencatat bahwa kerugian akibat penangguhan pelabuhan di Baltimore akibat runtuhnya jembatan berkisar antara US$100 juta (Rp1,5 triliun) hingga US$200 juta (Rp3,1 triliun) per hari.

Jembatan Francis Scott Key di Baltimore runtuh setelah ditabrak oleh kapal barang Dali yang berlayar di bawah bendera Singapura, pada 25 Maret lalu. 

Rekaman video ambruknya jembatan tersebut disebarluaskan di media sosial. Akibat benturan tersebut, bentang jembatan mulai runtuh, dan beberapa mobil yang berada di jembatan itu terjatuh ke dalam air.

Gubernur Maryland Wes Moore mengumumkan keadaan darurat atas insiden itu. Menurut Departemen Perhubungan AS, 6 orang tewas akibat runtuhnya jembatan tersebut

Kepala Badan Keselamatan Transportasi Nasional Jennifer Homendy menyampaikan bahwa penentuan penyebab tidak berfungsinya kapal kargo dan tabrakannya dengan penyangga jembatan bisa memakan waktu 1 hingga 2 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper