Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI buka suara terkait kejelasan perpanjangan tarif promo LRT Jabodebek yang masa berlakunya akan berakhir pada 31 Maret 2024.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono menyebut, masa berlaku tarif promo LRT Jabodebek kemungkinan akan kembali diperpanjang. Namun, dia menuturkan hal tersebut masih harus menunggu keputusan terakhir dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator.
“Sepertinya akan lanjut [tarif promo], masih normal seperti Februari-Maret 2024, tetapi masih harus konfirmasi lagi [ke Kemenhub],” jelas Mahendro dalam media briefing di Jakarta pada Selasa (26/3/2024).
Mahendro mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan Kemenhub terkait perpanjangan tarif promo ini. Dia berharap tarif promo ini dapat diperpanjang mengingat tingkat okupansi harian LRT Jabodebek yang belum mencapai target.
Dia menuturkan, dengan pola operasi eksisting pihaknya menargetkan volume pengguna harian dapat mencapai 65.000 orang. Namun, hingga akhir Maret 2024, jumlah pengguna LRT Jabodebek per harinya masih berada di kisaran 60.000 hingga 61.000 penumpang pada hari kerja.
“Kami harap karena memang belum capai target, tarif promo ini masih diperpanjang,” kata Mahendro.
Baca Juga
Secara terpisah, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengonfirmasi masa berlaku tarif promo LRT Jabodebek akan diperpanjang.
“Rencananya tarif LRT masih seperti sekarang, dilanjutkan di April,” kata Adita saat dihubungi, Selasa (26/3/2024).
Menurutnya, salah satu pertimbangan Kemenhub memperpanjang masa berlaku tarif promo adalah untuk meningkatkan angka ridership moda transportasi ini. Dia menuturkan, Kemenhub akan terus mencermati perkembangan jumlah penumpang harian LRT Jabodebek ke depannya.
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Arif Anwar mengatakan, perpanjangan tarif promo ditujukan untuk terus menarik minat masyarakat menggunakan transportasi massal guna mengurangi kemacetan di Jakarta dan daerah sekitarnya.
Skema tarif LRT Jabodebek yang saat ini berlaku menggunakan skema tarif dinamis atau dynamic pricing. Skema ini membedakan tarif yang dikenakan kepada penumpang berdasarkan jam sibuk (peak hour) dan nonsibuk (off peak hour).
Secara terperinci, tarif LRT pada hari kerja (Senin-Jumat) pada jam sibuk adalah sebesar Rp3.000 untuk 1 km pertama dan maksimal sebesar Rp20.000. Adapun, periode waktu jam sibuk atau peak hours ditetapkan pada pukul 06.00 WIB-08.59 WIB dan mulai pukul 16.00-19.59 WIB.
Selanjutnya, tarif jam nonsibuk atau off peak hours pada hari kerja dipatok Rp3.000 untuk 1 kilometer pertama dan maksimal sebesar Rp10.000. Waktu jam non sibuk pada hari kerja ditetapkan pada awal jam operasi hingga pukul 05.59, kemudian pukul 09.00-15.59 WIB, serta pukul 20.00 hingga akhir jam operasi LRT.
“Sementara itu, tarif pada hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional adalah sebesar Rp3.000 untuk 1 kilometer pertama dan maksimal Rp10.000,” kata Arif.