Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total anggaran yang dihabiskan untuk penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebesar Rp71,3 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan total anggaran yang disebutkan itu termasuk dari mulai persiapan pada 2022 hingga 2024, yaitu realisasi di tahun 2022 sebesar Rp3,1 triliun, realisasi sementara di tahun 2023 sebesar Rp29,9 triliun, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun 2024 sebesar Rp38,3 triliun.
“Alokasi untuk seluruh penyelenggaraan Pemilu dari mulai persiapan tahun 2022 sampai dengan 2024 ini adalah Rp71,3 triliun,” ujar Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Senin (25/3/2024).
Sri Mulyani menjelaskan anggaran yang telah direalisasikan untuk pemilu 2024 sebesar Rp23,1 triliun atau 60,3% dari total anggaran yang ditetapkan sebesar Rp38,3 triliun.
“Untuk tahun ini Rp38,3 triliun sudah direalisasikan Rp23,1 triliun, artinya 60,3% karena memang pemilunya 14 Februari kemarin,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan belanja untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 itu memuncak pada bulan Januari, Februari hingga dilaksanakannya pemilihan suara pada 14 Februari 2024.
Baca Juga
“Jadi memang belajanya memuncak pada Januari Februari sampai dengan pemilihan suara,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyebut anggaran untuk Pemilu 2024 terjadi front loading sebesar 60,3% dari pagu Rp38,3 triliun.
“Oleh karena itu memang front loading terjadi 60,3% atau dari pagu Rp38,3 triliun,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan anggaran yang diberikan untuk KPU dan Bawaslu sebesar Rp21,2 triliun dan sudah dibelanjakan hingga 29 Februari 2024.
Selain itu, anggaran untuk empat belas Kementerian/Lembaga (K/L) yang berkaitan dengan kebutuhan Pemilu 2024 sebesar Rp1,9 triliun.
“Ini untuk KPU Bawaslu sendiri Rp21,2 triliun sudah membelanjakan sampai dengan 29 Februari 2024. Sedangkan, untuk K/L lain, termasuk untuk Polri pengamanan, pemenuhan almatsus [Alat Material Khusus], pelaksanaan berbagai tahapan, seperti keterbukaan informasi, layanan, penanganan, pengaduan, dan berbagai kelengkapan untuk penyelenggaraan pemilu dari berbagai kementerian itu tadi Rp1,9 triliun sendirian dari 14 K/L yang relevan,” ujar Sri Mulyani.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Suara (KPU) telah membacakan Surat keputusan (SK) mengenai Penetapan Hasil Pemilu Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota secara nasional Pemilu 2024 pada Rabu (20/3/2024).
Dikutip dari berita Bisnis sebelumnya, KPU mengumumkan pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabumingyang berhasil memperoleh 96.214.691 suara.
Pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menempati posisi kedua dengan memperoleh 40.971.906 suara. Kemudian, pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menempati posisi terakhir dengan 27.040.878 suara. (Ahmadi Yahya)