Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Imbau Masyarakat WFH atau WFD Agar Bisa Mudik Lebih Awal

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengimbau masyarakat melakukan WFH dan WFD agar dapat melakukan mudik lebih awal.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno saat ditemui di Kantor Kemenparekraf, di Jakarta, Senin (12/2/2024) - BISNIS/Ni Luh Anggela
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno saat ditemui di Kantor Kemenparekraf, di Jakarta, Senin (12/2/2024) - BISNIS/Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengimbau masyarakat melakukan Work From Home (WFH) dan Work From Destination (WFD) agar dapat melakukan mudik lebih awal.

Menurutnya, dengan melakukan mudik lebih awal maka masyarakat dapat mengantisipasi kenaikan harga tiket transportasi publik di libur Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah.

"Mungkin kita tawarkan bukan cuti bersama dimajukan, cuma kita imbau lebih kepada pendekatan dari work from destination atau work from home di mana mereka merencanakan berangkat lebih awal, sehingga masih bisa mendapatkan tiket yang terjangkau harganya," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (13/3/2024).

Oleh sebab itu, Sandiaga menganjurkan agar perusahaan membolehkan metode pekerjaan ini.

Bahkan, Pemerintah juga mengimbau agar pengusaha bisa mencairkan tunjangan hari raya (THR) lebih awal, sehingga masyarakat bisa mudik lebih awal untuk menghindari harga tiket mahal.

"Ya dunia usaha juga diimbau bagi yang memiliki kemampuan keuangan untuk bisa mencairkan thr lebih awal," imbaunya.

Di sisi lain, Sandiaga melanjutkan bahwa pemerintah juga sedang menyusun rencana untuk bisa menurunkan harga tiket pesawat secara jangka panjang. Sandiaga mengatakan hal ini juga sudah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Upaya tersebut, kata Sandiaga, dengan cara pemerintah akan mendorong agar maskapai di Indonesia meningkatkan jumlah pesawatnya. Mengingat, mahalnya harga tiket pesawat saat ini salah satu faktor besarnya adalah kurangnya jumlah pesawat di Indonesia.

Sandiaga mengungkapkan saat ini Indonesia kekurangan kebutuhan 350 pesawat. Sehingga mengakibatkan terjadinya lonjakan terhadap harga tiket, sebab pasokan pesawat tak mampu menyeimbangkan jumlah permintaan terbang.

"Kami tugasnya adalah memastikan agar jumlah pesawat bisa lebih banyak dioperasikan di indonesia, kita masih ada kekurangan antara 300-350 pesawat maka kita harus segera datangkan, dengan penambahan jumlah penerbangan akan meningkatkan ketersediaan kursi dan harga tiket akan makin bisa lebih terjangkau," pungkas Sandiaga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper