Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kantor Pajak Tutup Lebih Cepat Selama Ramadan, Awas Denda Telat Lapor SPT Tahunan!

DJP mengatakan Kantor Pajak tutup lebih cepat selama bulan Ramadan. Jangan sampai telat lapor SPT Tahunan.
Wajib pajak beraktivitas di salah satu kantor pelayanan pajak pratama, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Wajib pajak beraktivitas di salah satu kantor pelayanan pajak pratama, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengumumkan bahwa jam operasional kantor pelayanan pajak selama bulan puasa atau Ramadan tutup lebih cepat. 

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti menyampaikan jam operasional ini mengikuti penetapan Perpres No. 21/2023 yang mengakomodir ketentuan jam kerja bagi ASN selama Ramadan.

“Jam pelayanan pada seluruh kantor pelayanan pajak selama bulan Ramadan adalah pukul 08.00-15.00 waktu setempat,” ujarnya, Selasa (12/3/2024) 

Pada hari biasa atau di luar Ramadan, kantor pelayanan pajak buka mulai pukul 07.30 hingga 17.00 waktu setempat. Sejalan dengan hal ini, batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan bagi Wajib Pajak (WP) Orang Pribadi (OP) akan berakhir pada 31 Maret 2024. Untuk itu, hal ini perlu diperhatikan bagi WP yang akan mengurus pelaporan pajak.

DJP mencatat per 22 Februari 2024 terdapat 89.232 WP yang melakukan penyampaian SPT Tahunan secara manual langsung di kantor pajak seluruh Indonesia. 

Adapun, saat ini tersisa 19 hari lagi bagi para WP OP untuk melakukan pelaporan pajak melalui penyampaian SPT Tahunan. Pasalnya, DJP juga menerapkan sanksi dan denda terhadap wajib pajak yang telat melakukan pelaporan pajak.  

Sebagaimana dalam Pasal 7 ayat 1 Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP), wajib pajak yang telat lapor SPT Tahunan dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp100.000 untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi.  

Meski sudah membayar denda, masyarakat tetap diharuskan untuk melapor SPT tahunan. Adapun sanksi pidana menjadi tindakan terakhir yang dilakukan guna meningkatkan kepatuhan wajib pajak untuk melapor SPT Tahunan.  

Selanjutnya, berdasarkan Pasal 39 ayat (1) poin i, jika wajib pajak tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut dan dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, maka akan dikenakan sanksi pidana.

Sementara per 10 Maret 2024, Dwi Astuti melaporkan sebanyak 7,31 juta SPT Tahunan PPh yang disampaikan atau tumbuh 2,97% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Dari total tersebut sebanyak 412.000 SPT disampaikan oleh badan dan 6,9 juta SPT disampaikan oleh orang pribadi.

 

Berikut cara lapor SPT Tahunan secara online melalui djponline.pajak.go.id

  • Pastikan telah memiliki EFIN (nomor identitas digital)
  • Wajib pajak masuk ke situs djponline.pajak.go.id  
  • Setelah berhasil login, wajib pajak silakan klik kolom buat SPT pada sebelah kanan
  • WP harus mengisi tahun pajak dari SPT yang akan dilaporkan
  • Pilih status SPT, normal atau pembetulan
  • Tekan SPT Tahunan 1770 S atau 1770 SS
  • Isi kolom yang tersedia sesuai dengan bukti potong yang ada
  • Klik simpan dan menuju langkah berikutnya
  • Wajib pajak akan diminta untuk mengisi jawaban dari beberapa pertanyaan
  • Mengisi status kewajiban perpajakan suami istri. Ada beberapa kolom yang harus diisi
  • Masuk pada halaman terakhir untuk persetujuan SPT tahunan yang sudah dilaporkan
  • Klik setuju dan masuk ke langkah berikutnya
  • Laporan SPT tahunan sudah disimpan
  • Langkah selanjutnya submit SPT
  • Wajib pajak akan menerima tanda bukti pelaporan lewat e-mail mengenai nama WP, NPWP, status SPT, dan tanggal penyampaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper