Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM Industri Otomotif Diadang Tantangan Produksi Komponen EV

Mahalnya harga dan infrastruktur penunjang kendaraan listrik yang masih minim menjadi tantangan bagi UMKM dalam menopang produksi komponen EV.
Ilustrasi mobil listrik. / Pixabay-andreas160578
Ilustrasi mobil listrik. / Pixabay-andreas160578

Bisnis.com, JAKARTA — Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di industri otomotif dinilai telah siap untuk memproduksi komponen kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Namun, masih ada sejumlah tantangan yang perlu diselesaikan. 

Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI) I Made Dana Tangkas mengatakan tantangan terbesar UMKM saat ini di antaranya tingginya harga kendaraan listrik roda dua dan roda tiga, teknologi yang masih bergantung pada impor, dan infrastruktur yang belum memadai. 

"Tantangan ke depan itu bahwa harga produk kendaraan listrik roda dua dan roda tiga ini masih mahal, karena baterai dan teknologi utama ini masih 40%—50% harganya dari harga jual," kata Made saat ditemui di Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (8/3/2024). 

Tidak hanya itu, 3 teknologi utama kendaraan listrik seperti baterai, motor traksi atau dinamo, dan inverter masih bergantung pada impor, sebagian besarnya dari China. 

Terlebih, jumlah infrastruktur pendukung kendaraan listrik, khususnya stasiun pengisian daya yang masih minim 

"Belum semua mempunyai infrastruktur yang merata, jadi perlu dikembangkan terutama charging. Charging-nya harus siap 3.000—5.000 watt," ujarnya. 

Namun demikian, Made optimistis kemampuan teknologi supplier untuk membuat komponen luar kendaraan listrik telah mumpuni. 

Di sisi lain, dia menyambut rencana Kementerian Koperasi dan UKM untuk menggulirkan dana Rp2 triliun dari Lembaga Pengelola Biaya Bergulir (LPDB) kepada UMKM industri otomorif memproduksi EV. 

"Itu besar sekali kalau sampai Rp2 triliun. Kalau hanya untuk skala produksi katakan bisa 10.000—20.000 unit nggak usah sampai Rp2 triliun, cukup Rp100 miliar aja. kalau hanya roda 2 dan 3," pungkasnya. 

Menteri Koperasi UKM Teten Masduki mengatakan dana tersebut akan dialokasikan melalui Koperasi Multi Pihak akan menggabungkan UMKM pembuat komponen otomotif dengan para investor. Adapun, teknis pengguliran dana LPDB untuk produksi EV akan kembali dikoordinasikan.

"Kalau koperasi kita kembangkan jadi Koperasi Multi Pihak, nanti kami juga ada dana bergulir Rp2 triliun setahun kalau kita mau exercise untuk memproduksi mobil listrik," kata Teten, Jumat (8/3/2023).  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper