Bisnis.com, JAKARTA — Zhejiang Huayou Cobalt Co. bersama dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masih berupaya mengamankan izin analisis mengenai dampak lingkungan atau amdal untuk rencana investasi smelter high-pressure acid leach (HPAL) di Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
“Amdal sedang berproses, tim desain pabrik sudah sementara membuat detail engineering design [DED],” kata Deputy Director of External Affairs Huayou Indonesia Stevanus saat dihubungi, Senin (4/3/2024).
Stevanus menargetkan proyek dengan nilai investasi mencapai US$4,5 miliar atau sekitar Rp67,5 triliun itu beroperasi pada 2026 mendatang.
Dalam proyek pengolahan bijih nikel dari Blok Pomalaa itu, Huayou menggenggam saham mayoritas sebesar 53%, sementara sisanya dipegang INCO sebesar 30% dan Ford Motor Co. sebesar 17%.
“Total investasi nanti bisa dihitung proporsionalnya,” kata Stevanus.
Pabrik HPAL ini akan mengolah bijih yang dipasok oleh INCO dari tambang Blok Pomalaa untuk menghasilkan nikel sebanyak 120 kiloton mixed hydroxide precipitate (MHP) setiap tahunnya.
Baca Juga
Produk nikel tersebut dinilai akan berbiaya rendah dan digunakan dalam baterai kendaraan listrik atau electric vehicles (EV) dengan katoda kaya nikel.
Seperti diketahui, INCO dan Zhejiang Huayou Cobalt Co. resmi menggandeng Ford Motor Company dalam proyek pabrik bahan baku baterai berbasis nikel tersebut.
Ford Motor Company menggenggam secara langsung saham PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI) bersama INCO dan Zhejiang Huayou Cobalt Co. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut kini menggenggam 8,5% saham KNI per 21 Desember 2023.
Kolaborasi ini akan menyediakan bahan-bahan penting untuk peralihan industri otomotif ke EV, meningkatkan industri manufaktur EV Indonesia, dan mendukung rencana Ford untuk menghasilkan laju produksi 2 juta EV pada akhir 2026 dan skala lebih lanjut secara bertahap.
“Saat ini early works sedang berjalan di Pomalaa, dijalankan oleh kontraktor lokal, dari 967 pekerja, 72% adalah talenta lokal Kabupaten Kolaka,” kata Head of Communication Vale Indonesia Suparam Bayu Aji saat dihubungi, Senin (4/3/2024).
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan rencana investasi pabrik HPAL Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara, masuk ke dalam perjanjian konversi kontrak Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
“Sekarang kan kita kasih perpanjangan usaha tambangnya, dengan catatan dia mesti bangun smelter yang dengan Ford, kalau enggak bangun batal [IUPK],” kata Arifin di Gresik dikutip Minggu (3/4/2024).