Bisnis.com, JAKARTA - Stok sejumlah komoditas pangan yang tersimpan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan seperti kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, daging sapi, daging ayam, hingga telur ayam nyaris habis menjelang Ramadan 2024.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan, BUMN pangan sebagai perpanjangan tangan pemerintah hanya memiliki stok pangan yang sangat kecil dibandingkan kebutuhan nasional.
“...sehingga tidak dapat melakukan intervensi untuk stabilisasi pasokan dan harga hulu-hilir,” tulis Bapanas dalam laporan CPP per 23 Februari 2024, dikutip Senin (26/2/2024).
Menurut data cadangan pangan nasional per 23 Februari 2024, stok kedelai milik Perum Bulog tersisa 0,58 ton dari total kebutuhan 220.810 ton per bulan.
Stok bawang juga dilaporkan nyaris habis. Tercatat, stok bawang merah di gudang Perum Bulog tersisa 0,25 ton dari total kebutuhan 96.361 ton per bulan, sedangkan stok bawang putih tersisa 0,21 ton dari total kebutuhan 55.668 ton per bulan.
Stok cabai di gudang Perum Bulog juga menipis, stok cabai tersisa 0,02 ton dari total kebutuhan 82.416 ton per bulan, dan telur ayam tersisa 18,98 ton di gudang Bulog, atau 0% dari total kebutuhan nasional 519.913 ton per bulan.
Baca Juga
Selanjutnya, stok daging sapi tersisa 103,89 ton. Jika diperinci, stok daging sapi yang dikuasai Bulog sebanyak 22,89 ton dan 81,00 ton dikuasai oleh ID Food.
Stok daging ayam tersisa 0,65 ton di gudang Bulog, dari total kebutuhan 309.977 ton per bulan dan berbagi jenis ikan tersisa 893,19 ton di ID Food dari total kebutuhan nasional 1,33 juta ton per bulan.
Stok minyak goreng juga nyaris habis. Bapanas mencatat, stok minyak goreng pemerintah tersisa 4.742,36 kiloliter atau 1% dari total kebutuhan 603.195 kiloliter per bulan. Secara terperinci stok minyak goreng di Perum Bulog sebanyak 4.393,88 kiloliter, sedangkan ID Food 348,48 kiloliter.
Pemerintah juga melaporkan bahwa stok gula pasir menipis. Tercatat stok gula pasir tersisa sebanyak 10.574,30 ton atau 4% dari total kebutuhan bulanan sebanyak 244.449 ton per bulan. Dari total 10.574,30 ton, sebanyak 10.106,28 ton dikuasai Perum Bulog, sedangkan sisanya dikuasai oleh ID Food.
Kondisi serupa juga terjadi pada stok jagung. Bapanas melaporkan, stok cadangan jagung pemerintah yang ada di gudang Bulog tersisa 88.587,10 ton atau 7% dari total kebutuhan bulanan 1,25 juta ton per bulan.
Sementara itu, stok daging kerbau tercatat tersisa 34.450,43 ton atau 57% dari total kebutuhan bulanan sebanyak 60.031 ton per bulan. Adapun, stok beras masih tersisa 1,37 juta ton atau 53% dari total kebutuhan bulanan sebanyak 2,60 juta ton per bulan.
Impor Pangan
Adapun di 2024, pemerintah kembali melakukan importasi sejumlah komoditas pangan seperti gula, beras, jagung, hingga daging ruminansia guna memenuhi CPP.
Awalnya, pemerintah telah menetapkan kuota impor beras sebanyak 2 juta ton untuk tahun ini. Terbaru, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa pemerintah kembali menambah kuota impor beras sebanyak 1,6 juta ton sehingga total kuota impor beras pada 2024 mencapai 3,6 juta ton.
“Tahun ini 2 juta [ton impor beras] dan 1,6 juta. Hampir 3,6 juta [ton],” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai meninjau Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (26/2/2024).
Kendati demikian, pemerintah belum menerbitkan izin impor untuk kuota tambahan sebanyak 1,6 juta ton lantaran pemerintah perlu mengubah neraca komoditas tahun ini untuk dapat diajukan permohonan persetujuan impor (PI).
Sementara itu, menurut catatan Bisnis, Jumat (5/1/2024) pemerintah tahun ini juga akan mengimpor gula konsumsi sebanyak 708.000 ton. Pihaknya juga telah menugaskan Perum Bulog untuk importasi jagung peternak sebanyak 500.000 ton pada awal 2024.
Perum Bulog juga mendapat tugas untuk mendatangkan 100.000 ton daging kerbau, sedangkan kuota 50.000 ton daging kerbau dilimpahkan kepada swasta. ID Food mendapat tugas untuk mendatangkan impor daging sapi Brasil sebanyak 20.000 ton.