Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati buka suara soal transisi pemerintah negara dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan calon presiden (capres) yang unggul hasil quick count Pilpres 2024, yaitu Prabowo Subianto.
Meskipun Presiden Jokowi akan lengser dan digantikan dengan sosok Kepala Negara baru, Sri Mulyani menegaskan belum ada komunikasi dengan calon pemimpin Negara selanjutnya.
"Nanti itu [urusan transisi pemerintahan] biar bapak Presiden lah ya, aku nggak [ikut campur] lah, aku urusin APBN aja," ujarnya kepada wartawan ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).
Sri Mulyani melanjutkan mengamini bahwa nantinya dia bakal melakukan koordinasi dan pembahasan resmi antara pemerintah saat ini dengan yang akan datang. Namun, saat ini mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengaku akan lebih fokus berkoordinasi kepada Jokowi.
"Namun, ya memang nanti tidak terhindarkan nanti ada pembahasan dengan pemerintah sekarang dan yang akan datang," pungkas Sri Mulyani.
Sebelumnya, Sri Mulyani mengaku telah memulai menyiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Hal ini ditandai dengan diskusi yang dilakukan Sri Mulyani bersama jajarannya membahas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, APBN 2025 nantinya akan menjadi APBN yang akan digunakan oleh presiden pengganti Joko Widodo (Jokowi), apakah Anies Baswedan, Prabowo Subianto, ataupun Ganjar Pranowo.
Dalam unggahan Instagram pribadinya, @smindrawati, Bendahara Negara bersama jajaran eselon I Kemenkeu mulai mendiskusikan terkait pembahasan awal APBN 2025. Pembahasan tersebut meliputi diskusi terkait KEM-PPKF 2025.
“Pembahasan KEM-PPKF ini merupakan bagian dari langkah awal perancangan APBN tahun 2025,” ujarnya, Selasa (13/2/2024).