Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan komitmen investasi VinFast di Indonesia senilai US$1,2 miliar atau setara Rp18,7 triliun untuk jangka panjang. Investasi tahap pertama akan digunakan untuk pembangunan pabrik kendaraan listrik.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan produsen mobil listrik asal Vietnam itu tengah mencari lahan untuk membangun pabrik di kawasan industri.
"Iya. mereka sudah komitmen dan sedang cari lahan di sini. Secepatnya begitu lahan tersedia mereka bakal investasi segera, kita sedang matching kan kawasan industri dengan mereka ada beberapa target kawasan industri," kata Agus kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Senin (19/2/2024).
VinFast akan menanamkan modal secara bertahap, diawali dengan pembangunan pabrik dengan kapasitas tahunan 50.000 kendaraan listrik.
Agus menuturkan, VinFast akan memulai konstruksi pabrik pada tahun ini. Namun, pencarian lahan masih berlangsung dan merujuk pada beberapa opsi.
"Di kawasan industri sekarang lagi disiapkan yg mana. Kan banyak. Batang salah satunya, [kemudian] Karawang. Belum ada yang pasti cuma opsinya sudah ada," ujarnya.
Baca Juga
Optimisme VinFast untuk masuk pasar Indonesia ditandai dengan kehadiran model kendaraan listrik untuk berbagai segmen di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 yang berlangsung pada 15-25 Februari 2024.
Gelaran IIMS 2024 juga menjadi momemtum bagi VinFast untuk memperkenalkan model EV dengan kemudi kanan pertamanya di pasar internasional.
Dengan peluncuran di pasar Indonesia, VinFast memetakan arah baru, merambah ke pasar yang sedang berkembang setelah sebelumnya memasuki pasar yang sudah matang seperti Amerika dan Eropa.
VinFast disebut menyadari peran penting pasar Indonesia dalam strategi ekspansinya. Dia menuturkan peran penting Indonesia dalam rantai pasok kendaraan listrik di dunia.