Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang berlangsung pada hari ini, Rabu (14/2/2023) berlangsung aman dan transparan. Pengusaha berharap kontestasi politik ini tidak mengganggu iklim usaha.
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, proses transisi kepemimpinan merupakan hal umum yang biasa dilakukan di Indonesia setiap 5 tahun sekali melalui Pemilu.
Oleh karena itu, dia berharap penyelenggaraan pemilu tahun ini tidak sampai mengganggu iklim usaha. Menurutnya, kondusivitas iklim usaha menjadi salah satu hal yang wajib dipertahankan di tengah fase transisi kepemimpinan ini.
Shinta menuturkan, iklim usaha yang stabil di tengah fase Pemilu akan memunculkan persepsi positif Indonesia di mata global.
"Kondusivitas ini [iklim usaha] sangat penting untuk menunjukkan ke dunia bahwa Indonesia bisa melakukan Pemilu yang demokratis, jujur, dan adil," kata Shinta di Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Apindo juga berharap penyelenggaraan pemilu dapat berlangsung dengan jujur, damai, dan lancar mulai dari tahap awal hingga akhir. Shinta menambahkan, Apindo juga berkomitmen untuk mengawal penyelenggaraan pemilu 2024 untuk mencegah terjadinya kecurangan-kecurangan.
Baca Juga
Dia melanjutkan, Apindo juga telah melakukan dialog ke seluruh pasangan calon (paslon) dan tim ekonominya terkait masukan dan saran kebijakan yang dapat diterapkan. Shinta berharap, saran-saran tersebut dapat diimplementasikan pada program perekonomian paslon pemenang pemilu untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional.
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengumumkan hasil exit poll Pemilu 2024. Lembaga riset ikut melakukan perhitungan cepat atau quick count hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di semua provinsi di Indonesia.
Ezha Fachriza, peneliti SMRC mengungkapkan Pilpres 2024 berdasarkan exit poll yang dilakukan hari ini cukup jujur dan adil (Jurdil). Data ini berasal dari 2.780 responden dari 4.000 responden.
"Exit poll ini selain [menanyakan] memilih kandidat, partai politik apa, ... dan dengan sample yang terus bergerak. Dengan sampel yang masuk sebanyak 50,7% mengatakan cukup Jurdil [jujur dan adil], 39,5% sangat jurdil, 6,3% kurang jurdil, 0,8% tidak jurdil sama sekali, 2,6% tidak menjawab," jelas Ezha seperti dikutip dari SMRC TV, Rabu (14/2/2024).
Selanjutnya untuk keyakinan hasil pilpres, sample yang sama menunjukkan 51,2% sangat yakin, 42,8% cukup yakin, 4,1% tidak yakin, dan sisanya tidak tahu.