Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati masih memilih bungkam dan bersikap dingin saat bertemu dengan peliput di Istana Kepresidenan. Sri Mulyani berada di Istana lantaran dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut pantauan Bisnis, Sri Mulyani datang menggunakan mobil Alphard-nya berpelat RI-32, sekitar pukul 9.30 WIB di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (12/2/2024).
Adapun, saat bertemu dengan wartawan dirinya hanya tersenyum menanggapi pewarta yang bertanya mengenai tema rapat hari ini.
Sri Mulyani terlihat mengenakan kemeja bernuansa putih dengan celana bahan abu-abu. Adapun, pukul 11.24 WIB usai menghadiri rapat di Istana Negara, dia tetap enggan untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan rapat pada hari ini.
Dia hanya mengatakan bahwa pertanyaan dari wartawan sebaiknya ditujukan kepada Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, sebab rapat turut membahas mengenai upaya pemerintah untuk menekan harga beras di pasar.
“Tanya ke Bapanas saja, tadi ngomongin beras,” ujar Sri Mulyani singkat sembari bergegas masuk ke dalam kendaraan dinasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memang beberapa kali menghindari wartawan. Salah satunya, dia enggan untuk menjawab pertanyaan peliput di Istana mengenai kabar dirinya yang akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Hal ini terjadi saat dirinya ditemui oleh wartawan, usai mengikuti rapat terbatas terkait dengan pengembangan smelter alumina bauksit milik PT Inalum bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (5/2/2024).
Rapat internal tersebut juga diikuti oleh sejumlah pejabat seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo serta petinggi PT Inalum dan Mind Id.
Menurut pantauan Bisnis, Sri Mulyani tampak hadir di Istana Kepresidenan, Jakarta sekitar pukul 10.34 WIB pada Senin (5/2/2024).
Adapun, Sri Mulyani selesai menghadiri rapat pukul 11.09 WIB. Dengan berbusana kemeja putih, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu langsung berjalan keluar menuju kendaraan dinasnya, yakni mobil RI 26 sembari berbincang dengan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo.
Setelah masuk ke dalam mobil dinas, wartawan yang hendak bertanya mengenai pembicaraan dalam rapat tersebut, langsung disanggah oleh Sri Mulyani yang dikhawatirkan pertanyaan wartawan akan menjurus ke isu dirinya akan mundur.
"Enggak usah [doorstop] lah. Paling aku sudah tahu pertanyaannya. Aku tidak ...," ucapnya menolak untuk diberikan pertanyaan sambil mengatupkan tangan ke depan meminta izin untuk pamit dari Istana.
Wartawan pun kembali berusaha untuk tetap mengajukan pertanyaan apakah akan ada pernyataan modal untuk PT. Inalum dari pemerintah. Alhasil, wanita kelahiran 26 Agustus 1962 itu pun baru angkat suara.
"Nanti kita lihat ya," kata Sri Mulyani di sela-sela pintu mobil dinasnya yang sudah mulai ditutup dan perlahan meninggalkan halaman Istana Kepresidenan.
Tak hanya itu, gestur untuk menghindari wartawan juga dilakukannya pada Jumat (2/2/2024). Kala itu, jangankan bertemu bahkan mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas itu tiba dan meninggalkan lingkungan Istana tanpa diketahui oleh wartawan.
Di sisi lain, Istana Kepresidenan mengamini bahwa Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menghindari pertemuan denganw wartawan di kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini dikonfirmasi oleh Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana yang menjelaskan bahwa Sri Mulyani merasa tidak nyaman dengan pertanyaan wartawan terkait isu dirinya akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM).
"[Tidak lewat pilar] karena kalian menunggu. Ya kan? kan pintu Istana tidak satu, bisa lewat depan, lewat samping, jadi terserah Bu Sri Mulyani mau lewat mana. [Apalagi] kalian selau menanyakan isu mundur," ujarnya kepada wartawan di Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg), Jumat (2/2/2024).
Lebih lanjut, Ari mengatakan bahwa pertemuan Presiden Jokowi dengan menteri tentunya tidak mengharuskan untuk melewati pilar atau lokasi awak media biasa berjaga. Mengingat, terdapat jalur masuk lain seperti pintu Bali.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa tidak pernah ada arahan untuk meminta Sri Mulyani memasuki lingkungan Istana Merdeka melalui jalur tertentu. Hal tersebut merupakan kebebasan dari masing-masing menteri untuk masuk ke dalam.
"Enggak lah [ada arahan], kalau saya pun sering lewat sana juga [pintu bali] supaya cepat. Kalau lewat sini kan jauh banget. Kalau lewat sana langsung masuk Istana Merdeka, jadi di sini kan pintu [masuknya] banyak," pungkas Ari.