Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Rumah Tangga 2023 Loyo, Orang Kaya Ogah Belanja?

Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan konsumsi rumah tangga pada 2023 terpantau loyo. Orang kaya ogah belanja?
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi konsumsi rumah tangga yang menjadi pendorong utama ekonomi Indonesia tumbuh melambat pada 2023 menjadi 4,82%, dari 2022 yang sebesar 4,94%. 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar mengungkapkan bahwa pelambatan yang terjadi akibat menurunnya konsumsi masyarakat kelas menengah.

“Perlambatan konsumsi rumah tangga utamanya kalau kami perhatikan dari data yang kami catat terutama berasal dari perlambatan pengeluaran kelompok menengah atas,” ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (5/2/2024).  

Amalia menjelaskan hal ini tercermin dari indikator seperti realisasi pajak penjualan bawang mewah (PPnBM) yang melambat, juga jumlah penumpang angkutan udara yang melambat dan penjualan mobil penumpang yang juga tidak sebanyak 2022.  

Dari sisi investasi finansial seperti simpanan berjangka mengalami penguatan. Dengan kata lain, terjadi pergeseran kelompok menengah untuk lebih memilih investasi ketimbang melakukan belanja. 

“Jadi artinya ada sedikit pergeseran dari spending kepada investasi,” lanjutnya. 

Secara kumulatif pada 2023 dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,55% dari total pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05%. 

Meski tercatat melambat, konsumsi rumah tangga tetap tumbuh namun tidak setinggi sebelum pandemi Covid-19 atau pada 2019 yang mencapai 5,04%. 

Pada 2023, kelompok konsumsi yang tumbuh tinggi, antara lain restoran dan hotel sejalan dengan maraknya kegiatan wisata selama libur sekolah serta Nataru. 

Bukan hanya itu, pertumbuhan juga terlihat pada sektor transportasi dan komunikasi karena mobilitas masyarkat meningkat terutama untuk berwisata, serta pembelian sepeda motor mengalami peningkatan. 

Sebelumnya pun, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal menyoroti pentingnya menjaga konsumsi masyarakat kelas menengah, selain kelas bawah dengan penyaluran bansos. 

"Bagaimana spending kalangan menengah kaitannya dengan peningkatan upah riil kalangan menengah, penciptaan lapangan kerja formal, kemudian hal yang terkait purchasing power kalangan menengah didorong," ujarnya.

Tren Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga 

Konsumsi rumah tangga 
Tahun Persentase
2018 5,05%
2019 5,04%

2020

-2,63%

2021

2,01%

2022

4,94%

2023

4,82%

Sumber: BPS, diolah 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper