Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menerapkan uji terap program biodiesel B40 atau campuran Solar dengan 40% bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit tahun ini.
Uji terap B40 itu bakal menyasar pada sektor nonotomotif, seperti alat berat, kapal laut, alat dan mesin pertanian, serta kereta api.
“B40 kita kan sudah uji jalan, tahun ini rencana uji terap untuk nonotomotif,” kata Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (5/2/2024).
Rencananya, kata Edi, uji terap itu bakal memakan waktu selama 6 bulan sampai dengan 8 bulan untuk selanjutnya dievaluasi.
“Dari evaluasi misal, pemerintah nanti apa insentifnya atau ketersediaan dengan CPO [crude palm oil] nanti mesti dicek semuanya,” kata dia.
Di sisi lain, dia mengatakan, uji terap untuk kendaraan darat sudah terbilang berhasil pada tahun lalu. Saat ini, Kementerian ESDM tengah memastikan uji terap B40 untuk sektor-sektor yang tidak langsung berkaitan dengan otomotif tersebut.
Baca Juga
“Nanti tinggal di nonotomotif seperti apa, kalau sudah nanti baru ini [diterapkan],” tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menetapkan kuota penyaluran biodiesel B35, bauran Solar dengan 35% BBN berbasis minyak sawit, sebesar 13,41 juta kiloliter (kl) untuk 2024. Kuota itu ditetapkan berdasar pada keberhasilan penyaluran B35 sepanjang 2023.
“Alokasi penyaluran biodiesel 2024 sebesar 13,41 juta KL,” kata Edi saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1/2024).
Edi mengatakan, realisasi penyaluran B35 sepanjang 2023 mencapai 12,15 juta kl. Menurut dia, program mandatori itu berjalan cukup baik sepanjang tahun lalu.
“Volume penyaluran biodiesel untuk B35 sampai dengan Desember 2023 sebesar 12,15 juta kl, tidak ada kendala yang signifikan,” kata dia.