Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pemilu 2024, Harga Beras Melonjak di 179 Kabupaten/Kota

BPS mencatat sejumlah komoditas pangan seperti beras terpantau terus melonjak dan menyumbang kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) jelang Pemilu 2024.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (12/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (12/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah komoditas pangan seperti beras masih menyumbang kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada pekan pertama Februari 2024 atau dua minggu sebelum Pemilihan Umum (Pemilu). Harga beras melonjak di 179 kabupaten/kota.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyebut beberapa komoditas yang menyumbang kenaikan IPH didominasi oleh bawang putih, bawang merah, gula pasir, daging ayam ras dan minyak goreng.

"Sudah mulai tanda-tanda terlihat kenaikan harga minyak goreng," ujar Amalia dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (5/2/2024).

Secara spasial, komoditas pangan penyumbang andil kenaikan IPH di Pulau Sumatra didominasi oleh beras, cabai merah dan daging ayam. Selain itu, komoditas penyumbang kenaikan IPH di Pulau Jawa didominasi oleh beras, daging ayam dan cabai merah.

Sedangkan komoditas pangan penyumbang kenaikan IPH di luar Pulau Jawa dan Sumatera didominasi oleh daging ayam, daging sapi, cabai rawit dan bawang merah.

Amalia memerinci, harga beras masih terus mengalami kenaikan di sejumlah wilayah. BPS mencatat jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga beras pada pekan pertama Februari 2024 sebanyak 179 kabupaten/kota atau naik dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 142 kabupaten/kota.

Adapun rata-rata harga beras pada pekan pertama Februari 2024 sebesar Rp14.107 per kilogram mengalami kenaikan dibandingkan harga rata-rata beras pada pekan terakhir Januari 2024 sebesar Rp13.973 per kilogram.

"Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras terus bertambah," kata Amalia.

Dia mengatakan, kenaikan harga beras hingga pekan pertama Februari 2024 dipengaruhi oleh ketersediaan beras yang masih minimal dibandingkan dengan kebutuhan. Adapun BPS memperkirakan stok beras pada Januari 2024 (selisih produksi dengan konsumsi bulanan) mengalami defisit 1,63 juta ton dan dan surplus tipis sebanyak 1,15 ton pada Februari 2024.

"Kalau kita lihat surplus beras mulai akan terjadi pada Maret 2024, sedangkan tahun lalu surplus beras sudah mulai terjadi di Februari [2023]," katanya.

Sementara untuk harga rata-rata nasional minyak goreng pada pekan pertama Februari 2024 di kisaran Rp17571 per liter mengalami kenaikan dibandingkan harga rata-rata minyak goreng pada pekan sebelumnya sebesar Rp17.473 per liter. Amalia membeberkan, jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga minyak goreng juga meningkat dari 163 kabupaten/kota menjadi 204 kabupaten kabupaten/kota di pekan pertama Februari 2024.

Lebih lanjut, kenaikan harga bawang merah dua pekan sebelum Pemilu masih terjadi di 77 kabupaten/kota. Selain itu, kenaikan harga bawang putih juga masih terjadi di 132 kabupaten/kota. Selain itu, harga gula pasir di pekan pertama Februari 2024 juga naik dari Rp17.395 per kilogram menjadi Rp17.513 per kilogram. Adapun jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga gula juga niak dari 96 kabupaten/kota menjadi 156 kabupaten/kota di pekan pertama Februari 2024.

Amalia menambahkan terdapat 102 kabupaten/kota mengalami kenaikan IPH pada pekan pertama Februari 2024 atau bertambah dari pekan sebelumnya sebanyak 68 kabupaten/kota. Adapun 10 kabupaten/ kota yang mengalami kenaikan IPH tertinggi pada pekan pertama Februari 2024 yakni Kabupaten Belu di NTT, Puncak Jaya di Papua Tengah, Bantaeng di Sulawesi Selatan, Aceh Selatan di Aceh, Tasikmalaya di Jawa Barat, Padang Pariaman di Sumatera Barat, Payakumbuh di Sumatera Barat, Pekalongan di Jawa Tengah, Tanjung Balai di Sumatera Utara dan Hulu Sungai Utara di Kalimantan Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper