Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dilema Kurator Evergrande Membereskan Rp4.531 Triliun Harta Pailit

Kurator yang ditunjuk pengadilan Hong Kong untuk membereskan harta atau boedel pailit Evergrande Group dinilai akan kesulitan dan memerlukan waktu yang panjang.
Seorang pria berjalan melewati rambu Dilarang Masuk di dekat kantor pusat China Evergrande Group di Shenzhen, provinsi Guangdong, China 26 September 2021./Reuters
Seorang pria berjalan melewati rambu Dilarang Masuk di dekat kantor pusat China Evergrande Group di Shenzhen, provinsi Guangdong, China 26 September 2021./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Kurator yang ditunjuk pengadilan Hong Kong untuk membereskan harta atau boedel pailit Evergrande Group dinilai akan kesulitan dan memerlukan waktu yang panjang.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (1/2/2024), pengadilan telah menunjuk Alvarez & Marsal, firma konsultan global untuk membawa kembali uang investor di perusahaan properti raksasa China yang ditetapkan pailit itu.

Kekhawatiran penyelesaian ini berkaca dari kasus terpisah. Dalam catatan Bloomberg, gedung bekas kantor pusat Evergrande senilai US$1,6 miliar di Hong Kong setelah disita dalam proses terpisah pada tahun 2022. Akan tetapi setelah 2 tahun, gedung ini tak kunjung terjual meskipun telah dilakukan rebranding dan roadshow oleh para agen penjual hingga ke China daratan.

Kesulitan penjualan ini juga terjadi pada rumah mewah milik pendiri Evergrande Hui Ka Yan. Setelah disita pada 2022, rumah ini masih terus dipasarkan hingga saat ini.

Kathy Lee, kepala penelitian di Colliers International Group Inc. menyebutkan sulitnya menjual menara andalan Evergrande menunjukkan bahwa kurator harus menyesuaikan harga untuk memenuhi ekspektasi di pasar.

Dia menyebutkan, faktor lain sulitnya menjual aset properti Evergrande adalah kondisi pasar Hong Kong yang sedang lesu.

"Kreditur kemungkinan besar harus menawarkan diskon,” kata Kathy.

Tantangan lain dalam pemberesan boedel pailit ini adalah pertanyaan mendasar tentang kewenangan kurator. Apakah pihak berwenang di China akan mengambil alih proyek-proyek Evergrande di dalam negeri mereka diakusisi oleh calon pembeli baru.

Dengan kondisi ini, hanya aset di luar China yang menjadi jalan tercepat untuk mendapatkan kembali uang investor. Evergrande memiliki utang lebih dari HK$22,4 miliar (US$2,9 miliar) atau sekitar Rp4.531,49 triliun. Diperkirakan aset utama perusahaan di luar negeri mencapai HK$15,5 miliar atau hampir 70%. Sebagian besar aset ini menurut dokumen pengadilan berada di Hong Kong dalam bentuk properti.

Properti-properti ini – termasuk bekas menara kantor pusat Evergrande di distrik Wan Chai – juga telah ditandai sebagai terbebani dalam dokumen, sebuah indikasi bahwa ada tuntutan terhadap properti tersebut yang harus diselesaikan oleh likuidator.

Properti yang terbebani adalah properti yang dijadikan jaminan oleh kreditur lain, sehingga lebih sulit bagi kreditur yang tidak memiliki jaminan seperti pemegang obligasi untuk mendapatkan pembayaran kecuali jika dijual dengan harga tinggi.


Ruang Sewa Kosong di Hong Kong Meningkat

Sektor real estat komersial Hong Kong telah kehilangan daya tariknya karena investor terhalang kenaikan suku bunga, termasuk ketersediaan lapangan pekerjaan. Harga sewa kantor yang merosot membuat para pengusaha properti juga kesulitan membayar utang ke perbankan. Saat yang sama, pembeli juga sulit didapat bahkan setelah harga anjlok 35% dari puncaknya pada tahun 2018.

CBRE Group Inc. melaporkan tingkat kekosongan di kota ini meningkat hingga 16,4% pada akhir tahun 2023. Tingginya hunian kosong belum pernah terjadi sebelumnya.

Secara rata-rata, properti di Hong Kong untuk perkantoran Kelas A turun 6% pada tahun lalu. CBRE memperkirakan nilai kantor akan turun sebanyak 15% dan biaya sewa turun 10% pada tahun 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper