Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Smesco Akui Digitalisasi UMKM di Luar Jawa Sulit, Ini Penyebabnya

Smesco Indonesia menyebut bebrapa penyebab digitalisasi UMKM di luar Pulau Jawa masih rendah.
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (Smesco Indonesia) Leonard Theosabrata blak-blakan soal masih rendahnya digitalisasi UMKM di luar Pulau Jawa.

Ternyata, infrastruktur internet bukan satu-satunya masalah. Leo menilai, faktor persebaran demografi dan biaya logistik jadi tantangan bagi UMKM di luar Pulau Jawa untuk go digital.

Misalnya, Leo menjelaskan, UMKM di wilayah timur Indonesia kesulitan menjual produk di wilayahnya sendiri secara digital lantaran masih minimnya permintaan. Rendahnya tingkat kepadatan penduduk menjadi salah satu alasannya.

"Karena orangnya enggak ada [sedikit] di Indonesia timur, jadi kepadatan penduduknya tidak akan membuat mereka bisa memiliki market," ujar Leo saat ditemui di Kantor Kemenkop UKM, Kamis (25/1/2024).

Leo menyebut, untuk mengejar pasar, produk UMKM di luar Pulau Jawa harus mesarkannya ke wilayah yang padat penduduk. Lagi-lagi wilayah tersebut dominan ada di Pulau Jawa.

Namun, sayangnya saat UMKM di luar Pulau Jawa ingin mengirimkan produknya ke luar wilayahnya, biaya logistik yang tinggi kini jadi tantangannya. Kondisi itu membuat produk UMKM di Indonesia timur jadi sulit bersaing di lokapasar (marketplace).

Apalagi, sebagian kebutuhan produksi UMKM juga didatangkan dari Pulau Jawa. Hal itu juga menyebabkan biaya produksi produk jadi UMKM di luar Pulau Jawa menjadi lebih tinggi.

"Ini kenyataannya ya, ini fakta. Jadi dulu waktu saya pertama kali gabung ke Smesco bikin suatu zoom dengan semua Kadis [kepala dinas] di seluruh Indonesia. Terus kadis dari Maluku bilang [pak programnya bagus tapi saya gak ikutan ya, gak mungkin lah UMKM kita gak akan bisa bersaing kok]," kata Leo sambil bercerita.

Oleh karena itu, Leo berujar pihaknya terus berupaya melakukan promosi untuk produk-produk UMKM di Indonesia timur lewat Semsco hub Timur. Selain itu, memberikan wadah promosi digital secara kolektif diperlukan untuk membantu pemasaran produk UMKM di luar Pulau Jawa.

"Saya concern mengenai Indonesia Timur itu sudah sejak lama, makanya kekeuh mau bikin Smesco hub timur. Indonesia timur harus ikut serta dalam pembangunan Indonesia menuju 2045," tuturnya.

Riset Continuum Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menunjukkan bahwa mayoritas UMKM di marketplace berada di Pulau Jawa. Dari 22.844 UMKM di marketplace Indonesia, sebanyak 97,3% UMKM berada di Pulau Jawa.

Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto mengatakan, keterbatasan infrastruktur internet menjadi kendala dalam digitalisasi UMKM di luar Pulau Jawa. Padahal, potensi UMKM di luar Pulau Jawa, kata Eko, masih sangat besar.

"Pemerintah harus menyediakan infrastruktur [internet] yang memadai, khsusunya di luar Jawa, termasuk ke desa-desa," tutur Eko dalam diskusi publik secara virtual, Kamis (25/1/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper