Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Smesco Catatkan Kinerja Positif pada 2023 usai Defisit selama Pandemi

Kinerja positif Smesco pada 2023 ditopang dari pengelolaan aset sebagai sumber pendapatan.
Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan jadi sentra vaksinasi Covid-19/Smesco
Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan jadi sentra vaksinasi Covid-19/Smesco

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia sukses meraih kinerja positif di akhir 2023 setelah beberapa tahun sebelumnya mengalami defisit.

Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, sebelumnya Smesco sempat mengalami defisit hingga Rp9 miliar selama 2018-2020. Kemudian usai Covid-19 berakhir, perbaikan terus terjadi hingga mencatat kinerja positif.

"Waktu pandemi defisitnya mencapai Rp13 miliar, tentunya pada akhir 2023 sudah positif [surplus]. Ketika sudah positif lebih banyak program yang bisa kita jalankan," ujar Leo di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Kamis (25/1/2024).

Adapun untuk mempertahankan kinerja positif tersebut, Leo menyebut bahwa Smesco telah menyiapkan sejumlah strategi untuk layanan promosi dan pemasaran UKM Indonesia agar lebih optimal.

Dia menjabarkan, kinerja positif Smesco sebelumnya ditopang dari pengelolaan aset sebagai sumber pendapatan. Selain itu, lanjut Leo, Smesco juga mulai memetakan titik-titik baru sumber pendapatan, seperti kerja sama dengan berbagai pihak. Mulai dari Kementerian/Lembaga (K/L), Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), hingga perusahaan swasta. 

Leo pun membeberkan bahwa pihaknya mulai menyiapkan strategi ekspor tahun ini. Adapun rencananya, ekspor dilakukan bersama Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) dan diaspora di luar negeri lewat program Duta Ekspor.

“Sudah ada mapping dan pembicaraan kami dengan perwakilan PPI di Jepang, Timur Tengah [Timteng], Eropa, dan Amerika Serikat [AS] mereka sangat antusias,” kata ungkapnya.

Leo menambahkan, Smesco juga berencana membuat trade show tahun ini untuk membidik pasar atau buyer dari luar negeri dalam mengekspor produk dan merek Indonesia. Musababnya, menurut Leo, untuk mendorong ekspor produk UMKM diperlukan pameran berskala internasional agar industri berkembang.

Bahkan, Leo membeberkan bahwa pihaknya telah berkunjung ke Singapura dan menemukan sebanyak 60% investasi startup di Indonesia berasal dari negera tersebut.

"Kerja sama dengan mereka [investasi startup dari Singapura] harus didukung. Smesco juga menyiapkan strategi dengan membentuk Startup Hub tahun ini. Sesuai arahan Pak Teten Masduki [Menteri Koperasi dan UKM] dengan membuat Startup Hub yang direplikasi di Smesco," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper