Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Singgung Pembuat Pidato Tak Bisa Eksekusi Investasi, Sindir Tom Lembong?

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membandingkan kinerja investasi di masa kepemimpinannya dengan Tom Lembong.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (25/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (25/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia membandingkan kinerja investasi di masa kepemimpinannya dengan pejabat pendahulunya yaitu Thomas Trikasih Lembong (Tom Lembong).

Dalam momentum penyampaian laporan realisasi investasi periode 2023, Bahlil langsung membuka paparannya dengan menyentil Tom Lembong yang saat ini tengah menjabat sebagai Co-Captain Timnas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN).

"Izinkan saya memulai bahwa sejak reformasi sampai sekarang, status institusi kelembagaan BKPM dulu dipimpin sebagai seorang kepala," kata Bahlil di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Rabu (24/1/2024).

Bahlil menjelaskan, status Kementerian Investasi/BKPM baru hadir pada 2021. Dengan demikian, tidak benar bila Kepala BKPM terdahulu merasa dirinya merupakan mantan menteri investasi.

"Status kementerian ada pada 2021, jadi tidak benar kalau ada yang pernah memimpin BKPM dan merasa menjadi menteri investasi. Karena, menteri investasi berada pada 2021 jadi jangan menyebar kebohongan publik," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Bahlil juga membandingkan kinerja dengan pemimpin terdahulu. Dia menyebut, di masa kepemimpinan Franky Sibarani pada 2015, BKPM berhasil mencatat realisasi menembus Rp545,4 triliun dari target Rp519 triliun.

Kemudian, dia membandingkan kinerja Tom Lembong saat masih menjabat Kepala BKPM pada 2016-2019. Dia mengungkapkan, Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menetapkan target investasi Rp594,80 dan realisasi investasi pada saat itu sebesar Rp612 triliun. Kemudian 2017 target Rp678 triliun, realisasinya Rp692 triliun

"Namun, pada 2018 RPJM kita Rp765 triliun, realisasi investasinya 721,3 triliun," jelasnya.

Kemudian, saat pertama kali menjabat, Bahlil melaporkan bahwa pihaknya berhasil mencetak realisasi investasi sebesar Rp826 triliun dari target yang ditetapkan sebesar Rp817 triliun. 

Di samping itu, Bahlil juga turut menyindir pernyataan Tom Lembong yang mengaku telah bertahun-tahun memberikan contekan pidato ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahlil juga menyoroti warisan investasi mangkrak yang ditinggalkan Tom Lembong. Bahkan, nilainya tidak main-main mencapai Rp708 triliun.

"Pejabat dahulu yang tamatan Harvard, yang sekolahnya hebat, tak lebih baik dengan pejabat sekarang. Jadi, tidak mesti yang katanya pintar buat pidato itu bisa mengeksekusi investasi, kalau mau bagus," tegasnya. 

Sebagai informasi, Tom Lembong merupakan mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM di periode pertama Presiden Joko Widodo. Dia menjabat sebagai Kepala BKPM pada tahun 2016—2019. 

Sebelum menjadi Kepala BKPM, Tom Lembong adalah Menteri Perdagangan Indonesia. Tom Diangkat menjadi Menteri Perdagangan pada 2015—2016, menggantikan posisi Rachmad Gobel.

Selain itu, sosok lulusan Harvard itu juga pernah duduk sebagai komisaris dari beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Posisi komisaris tersebut dijabat Tom pada PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ) yang dulunya merupakan pengelola jaringan bioskop Blitz Megaplex pada 2012—2014, serta Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) pada 2021—2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper