Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiket Pesawat Domestik Masih Mahal, Menparekraf Ungkap Sebabnya

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengakui harga tiket pesawat domestik saat ini masih terlampau tinggi.
Kesibukan penerbangan pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (28/11/2022). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Kesibukan penerbangan pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (28/11/2022). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengakui harga tiket pesawat domestik saat ini masih terlampau tinggi. Keterbatasan jumlah armada pesawat dan tingginya harga bahan bakar menjadi sejumlah faktor pemicu.

Sandi mengatakan, pihaknya telah menerima keluhan dan aspirasi terkait tingginya harga tiket pesawat ini selama sekitar 9 bulan terakhir. Dia mengatakan, masyarakat selaku konsumen berharap agar pemerintah dapat segera mengatasi masalah ini.

Menurutnya, ada beberapa penyebab harga tiket pesawat domestik masih mahal. Salah satu faktor tersebut adalah ketersediaan armada pesawat di Indonesia yang belum kembali ke level prapandemi Covid-19.

Dia mengatakan, minimnya jumlah armada ini memengaruhi kemampuan maskapai dalam menambah pelayanan penerbangannya. Hal tersebut juga berimbas pada minimnya ketersediaan kursi ditengah tren pemulihan jumlah penumpang.

“Disamping ini juga ada biaya bahan bakar yang semakin mahal serta biaya penunjang lainnya. Dampaknya ke pariwisata dan ekonomi kreatif tentunya akan negatif karena kita ingin [harga tiket pesawat] lebih terjangkau dan lebih banyak opsi ke destinasi wisata,” jelasnya di Kantor Kemenparekraf, Jakarta pada Senin (22/1/2024).

Meski tidak memerinci secara detail, Sandi menyebut, lonjakan harga tiket pesawat saat ini sangat tinggi dibandingkan dengan masa prapandemi. Dia menuturkan, tiket pesawat termahal ada di rute-rute Indonesia Timur dan sejumlah destinasi wisata seperti Sumba.

Untuk mengatasi hal tersebut, Sandi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian BUMN, serta maskapai-maskapai penerbangan.

Dia menuturkan, koordinasi antarinstansi ini diperlukan agar harga tiket pesawat ke depannya dapat diturunkan pada level yang wajar. 

Harga tiket yang optimal diyakini juga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata sehingga target pergerakan wisatawan nusantara yang dipatok pada rentang 1,2 miliar hingga 1,5 miliar pergerakan pada tahun ini dapat tercapai.

“Saya pastikan pemerintah tidak tinggal diam terkait harga tiket ini. Kami akan berupaya secara maksimal untuk menekan biaya tiket pesawat domestik agar lebih terjangkau bagi para wisatawan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper