Bisnis.com, JAKARTA — Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor dua menyinggung potensi sumber energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia yang potensial untuk dikapitalisasi mencapai 3.686 gigawatt (GW).
Dalam debat cawapres Minggu (21/1/2024), Gibran menyebut potensi sumber EBT itu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian nasional di masa mendatang.
Berdasarkan data Dewan Energi Nasional (DEN) yang dirilis Kamis (18/1/2024), persentase bauran energi tertinggi tahun 2023 masih didominasi batu bara (40,46%), minyak bumi (30,18%), gas bumi (16,28%), EBT (13,09%).
Adapun, persentase energi baru terbarukan (EBT) meningkat 0,79% sehingga menjadi 13,09% pada tahun 2023. Namun realisasi tersebut masih di bawah target yang ditetapkan sebesar 17,87%.
Ketua Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto mengatakan pemerintah berusaha meningkatkan bauran energi dari sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan dengan menurunkan persentase bauran energi batu bara.
"Pemerintah terus berupaya untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil," ujarnya.
Baca Juga
Djoko Siswanto mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan persentase EBT dalam bauran energi nasional. "Kami terus berupaya untuk meningkatkan bauran energi nasional, khususnya EBT,” jelasnya.
Pemerintah membidik bauran energi nasional sebesar 19,49% pada 2024 dan optimis mampu mencapai 23% pada 2025. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan terus mendorong pengembangan EBT, baik dari sisi kapasitas terpasang, produksi, maupun konsumsi.
"Kami optimistis target bauran energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025 dapat tercapai," imbuhnya.