Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lho! Arab Saudi Ternyata Belum Resmi Bergabung dengan BRICS

Arab Saudi secara resmi menyatakan belum bergabung dengan blok BRICS.
Konferensi Tingkat Tinggi BRICS./ Dok Bloomberg
Konferensi Tingkat Tinggi BRICS./ Dok Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi mengatakan bahwa negaranya belum secara resmi bergabung dengan BRICS, memperjelas posisi kerajaan tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Arab Saudi Majid Al-Kasabi dalam panel Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada Selasa (16/1/2024). Ini menjadi komentar pertama dari para pejabat Saudi setelah kabar bergabungnya pada 1 Januari 2024 yang lalu. 

“Arab Saudi telah diundang untuk menghadiri BRICS, kami belum secara resmi bergabung dengan BRICS,” jelasnya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17/1). 

Adapun, sebelumnya TV pemerintah Arab Saudi melaporkan pada Januari 2024 bahwa kerajaan tersebut telah bergabung dengan BRICS. Namun, kemudian pihaknya menghapus laporan tersebut pada sosial medianya. 

Sebagaimana diketahui, BRICS terdiri dari  Brasil, Rusia, China, India, dan Afrika Selatan. Kelompok negara-negara berkembang ini kemudian mengundang Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Iran, Argentina, dan Ethiopia untuk bergabung pada Agustus 2023. Argentina tidak menerima undangan tersebut pada November 2023. 

Pertimbangan kerajaan tersebut terhadap tawaran yang diberikan muncul di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dan China, seiring menghangatnya hubungan Arab Saudi dan China yang menimbulkan kekhawatiran bagi Negeri Paman Sam. 

Meskipun Arab Saudi memiliki hubungan yang kuat dengan AS, kerajaan tersebut kemudian semakin mengambil jalannya sendiri karena kekhawatiran AS yang kurang berkomitmen terhadap keamanan Teluk dibandingkan di masa lalu. 

Sebelumnya, Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan bahwa BRICS dapat menjadi jalan yang krusial untuk memperkuat kerjasama. 

“[Kelompok BRICS merupakan] saluran yang bermanfaat dan penting [untuk memperkuat kerjasama ekonomi],” jelasnya. 

Negeri Tirai Bambu, yang juga merupakan pelanggan minyak terbesar Arab Saudi, telah memimpin seruan perluasan BRIC untuk menjadi penyeimbang terhadap negara-negara Barat. 

Perluasan tersebut dapat memperkuat kelompok negara-negara tersebut menjadi pemimpin di negara-negara Selatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper