Bisnis, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong percepatan pembangunan dna penyelesaian Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) yang menghubungkan Lampung hingga Aceh termasuk sirip atau feedernya. Dengan semakin bertambahnya ruas JTTS yang beroperasi, diharapkan bisa mendukung kelancaran mobilitas masyarakat di pulau Sumatra.
Berita terkait jalan tol Trans Sumatra hingga isentif mobil listrik menjadi berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Sejumlah berita menarik lainnya juga turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
1.Memacu Penyelesaian Tol Trans-Sumatra Jelang Jokowi Lengser
Pembangunan JTTS menjadi salah satu proyek unggulan yang dibesut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi pernah menargetkan Tol Trans Sumatra terhubung dari Lampung sampai Aceh pada 2024, tepat saat masa jabatannya habis. Namun rupanya target tersebut bakal melesat. Jokowi pun meminta agar 14 ruas tol tahap I di Pulau Sumatra dapat beroperasi pada 2024. Untuk diketahui, pembangunan JTTS dibagi dalam 4 tahapan.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 131 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 Tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera. Adapun Perpres tersebut ditandatangani pada 2 Desember 2022. Dalam rangka mempercepat pembangunan jalan tol di Sumatra, maka dilakukan pengusahaan 14 ruas jalan tol kepada Hutama Karya.
Pengusahaan 14 ruas jalan tol Trans Sumatra sebagaimana dimaksud pada ayat (l), dilaksanakan melalui penugasan oleh Pemerintah kepada Hutama Karya. Pengusahaan 14 ruas jalan tol dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan meliputi pengusahaan ruas jalan tol tahap I, pengusahaan ruas jalan tol tahap II, pengusahaan ruas jalan tol tahap III dan pengusahaan ruas jalan tol tahap IV.
“Pengoperasian ruas jalan tol tahap I dan sebagian tahap II sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 huruf a dilaksanakan paling lambat akhir 2024,” tulis aturan tersebut.
Dalam hal pengoperasian ruas jalan tol tahap I dan sebagian tahap II tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan tindakan penyelesaian berdasarkan hasil evaluasi dan pertimbangan Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Badan Usaha Milik Negara.
2. Rencana Citigroup PHK Massal setelah Merugi
Citigroup global mengatakan akan memangkas 20.000 karyawan selama 2 tahun ke depan setelah membukukan kerugian sekitar US$1,8 miliar setara Rp27,96 triliun pada kuartal terakhir.
Saham Citigroup di Wall Street naik 1% saat perseroan tengah berupaya membenahi struktur birokrasi di internal perusahaan dan meningkatkan keuntungan.
“Kuartal keempat jelas mengecewakan. Kami tahu bahwa tahun 2024 adalah tahun yang kritis,” kata CEO Citigroup Jane Fraser kepada para analis, mengutip bisnis.com yang melansir Reuters, Sabtu (13/1/2024).
Chief Financial Officer Citigroup Mark Mason menegaskan perusahaan akan mengurangi tenaga kerja globalnya yang kini berjumlah 239.000 sebanyak 20.000 orang, atau sekitar 8% staf, hingga tahun 2026. Ini termasuk PHK akibat reorganisasi besar-besaran.
Citi juga tidak akan lagi menghitung 40.000 pekerjaan ketika mereka memisahkan diri dan mendaftarkan unit konsumennya di Meksiko, Banamex, dalam penawaran umum perdana, yang pada akhirnya bertujuan untuk mencapai tingkat staf sebanyak 180.000 karyawan.
Namun, beberapa analis mengatakan laporan keuangan dari bank terbesar ketiga di AS berdasarkan aset tersebut tampak kuat ketika biaya satu kali saja dikecualikan.
3. Di Balik Derasnya Pembiayaan Bank ke Sektor Tambang
Penyaluran kredit industri perbankan ke sektor pertambangan tetap tinggi sepanjang 2023 lalu, termasuk ke sektor tambang energi fosil, kendati kalangan perbankan selama ini terlihat gencar mengkampanyekan pembiayaan hijau.
Hal ini tecermin dari Laporan Surveillance Perbankan Indonesia dari OJK yang mencatat penyaluran kredit untuk industri pertambangan dan penggalian meningkat 22,66% secara tahunan menjadi Rp270,01 triliun per September 2023.
Dengan tingkat pertumbuhan tersebut, penyaluran kredit ke sektor pertambangan ini masih menjadi salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi.
OJK menjelaskan bahwa pertumbuhan di sektor ini didorong oleh subsector pertambangan batubara serta pertambangan logam dan bijih timah yang tumbuh tinggi, masing-masing 39,43% dan 22,66% secara tahunan atau year-on-year (YoY).
Hanya saja, pertumbuhan penyaluran kredit ke sektor pertambangan dan penggalian ini tidak lagi setinggi tahun sebelumnya. Per September 2022, penyaluran kredit ke sektor ini bahkan melesat 49,51% YoY, menjadikannya yang tertinggi saat itu.
Selain itu, kendati tumbuh tinggi, porsi penyaluran kredit perbankan ke sektor ini sudah relatif kecil, yakni hanya 3,95% dari total penyaluran kredit industri perbankan.
Bandingkan misalnya dengan sektor perdagangan besar dan eceran yang mencakup 16,17% porsi penyaluran kredit bank, atau sektor industri pengolahan yang menerima 15,8%.
4. Kala Bank Berlomba Mempercantik Wajah Kantor Cabang
Kalangan perbankan ramai-ramai mengubah wajah kantor cabang mereka sebagai langkah adaptasi di tengah masifnya perkembangan era keuangan digital, guna menjadikan representasi fisik kehadiran bank tersebut tetap relevan bagi nasabah.
Kantor cabang kini tidak lagi sekadar tempat bank melayani kebutuhan transaksi dan jasa lainnya bagi nasabah, tetapi juga menjadi pusat komunitas dan etalase bagi layanan digital yang dimiliki bank.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk., misalnya, mengubah kantor cabangnya dengan konsep Next Generation Branch.
Kantor cabang ini berfungsi sebagai ruang publik atau communal space yang menjadi pusat interaksi bagi para nasabah, memperkuat koneksi, serta mendorong pertumbuhan secara bersama-sama.
Terdapat pula fasilitas Danamon Showcase di sejumlah kantor cabang tersebut yang memungkinkan nasabah mempromosikan usaha mereka secara cuma-cuma.
Branch Network Head Bank Danamon, Eka Dinata, mengatakan bahwa pada akhir tahun lalu saja, Danamon telah mentransformasi kantor cabangnya dengan menyelesaikan renovasi dan membuka kembali tiga kantor cabang berkonsep Next Generation Branch.
Total, telah ada 52 cabang berkonsep Next Generation Branch di seluruh Indonesia. Eka mengatakan transformasi kantor cabang itu akan dilanjutkan pada 2024.
5. Sederet Insentif Sambut Mobil Listrik Vinfast
VinFast berencana menggelontorkan dananya pada tahap awal pembangunan pabrik di Indonesia sebesar US$200 juta mulai 2024. Sederet insentif telah disiapkan untuk pabrikan kendaraan listrik asal Vietnam itu.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan pemerintah Indonesia akan memfasilitasi rencana VinFast berinvestasi di Indonesia senilai total US$1,2 miliar untuk memproduksi kendaraan listrik di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi rencana investasi VinFast, karena akan turut mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, mengingat potensi yang besar di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Jumat (12/1/2024).
Menteri Agus menyampaikan hal tersebut di sela-sela kunjungan kerjanya di Vietnam, sekaligus mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Vietnam Vo Van Thuong di Istana Kepresidenan, Hanoi.
Menperin Agus mengawali pertemuan dengan perwakilan VinFast, di antaranya Manufacturing Division Deputy CEO of VinFast Phạm Nhat Quan Anh, CEO VinFast Indonesia & Malaysia Tran Quoc Huy, Director of GSM - Xanh SM Nguyen Van Thanh, serta Senior Assistant to the Chairman International Relations Director, Nguyen Đuc Thanh.