Bisnis.com, JAKARTA – PT Summarecon Agung Tbk akan mengoperasikan pusat perbelanjaan atau mal anyar di Bandung pada pekan depan.
Summarecon Mall Bandung yang berada di kota terpadu Summarecon Bandung menjadi portofolio ritel ke-6 yang dimiliki emiten berkode SMRA ini.
Adapun, saat ini SMRA telah mengelola lima pusat perbelanjaan, yakni Summarecon Mall Kelapa Gading, Summarecon Mall Serpong, Summarecon Mall Bekasi, Samasta Lifestyle Village di Bali, dan Summarecon Villaggio di Karawang yang baru beroperasi pada awal Oktober 2023 lalu.
Manajemen SMRA dalam keterangan resmi menyatakan, Summarecon Mall Bandung ini nantinya akan dilengkapi lebih dari 30 tenant food & beverage (F&B) dan hiburan.
Mal baru ini menawarkan pengalaman baru berbelanja dalam suasana rekreasi dan hangout semi outdoor di tengah sejuknya udara Kota Bandung dengan konsep alfresco dining di area Downtown Walk.
“Untuk memenuhi kebutuhan perumahan di kawasan Bandung Timur, kami melengkapi fasilitas di Summarecon Bandung seperti Sekolah Islam Al Azhar dan Science Techno Park ITB. Dari segi bisnis hingga fasilitas komersial ada Setiabudhi Supermarket dan fasilitas kesehatan Rumah Sakit Santo Borromeus. Pada 18 Januari nanti, kami akan mulai membuka Summarecon Mall Bandung,” tulis manajemen kepada Bisnis pada Selasa (9/1/2024).
Baca Juga
Manajemen SMRA meyakini kehadiran Summarecon Mall Bandung akan membawa dampak ekonomi terhadap Kota Bandung, khususnya wilayah Bandung Timur, di antaranya dengan menyerap tenaga kerja lokal dan mendukung industri kreatif di Kota Bandung. Terlebih, merujuk data BPS pada 2022, jumlah penduduk Kota Bandung mencapai 2,45 juta jiwa dimana dominasi oleh kelompok usia produktif.
Dipilihnya kawasan Bandung Timur sebagai lokasi pusat perbelanjaan keenam milik Summarecon bukan tanpa alasan. Pasalnya, kawasan Bandung Timur telah menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena sejumlah proyek infrastruktur yang masif dibangun seperti terhubung jaringan transportasi seperti Jalan Tol Cipularang, Tol Padaleunyi, dan jalan arteri.
Selain itu, sejak 2 Oktober 2023, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang dikenal dengan nama Whoosh resmi beroperasi setelah selama 7 tahun dibangun.
Kemajuan pembangunan Bandung Timur pun tidak lepas dari pengembangan kawasan Gedebage. Sejak beberapa tahun lalu, Pemerintah Kota Bandung telah menyiapkan Perda Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW) khusus kawasan Gedebage, yang nantinya disiapkan menjadi pusat kota kedua di Kota Bandung, setelah alun-alun yang berada di kawasan Jalan Asia Afrika.
Hal ini pernah masuk dalam rencana pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bandung. Dalam revisi Perda RTRW tahun 2022 diatur mengenai perubahan pembangunan di kawasan Gedebage. Perubahan yang dimaksud adalah untuk mengakomodasi perubahan dan kebutuhan sesuai program Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.
Selanjutnya, infrastruktur lain yang akan segera dibangun di Bandung Timur adalah Tol Garut –Tasikmalaya – Cileunyi (Getaci) yang akan membentang sepanjang 108 kilometer. Selain itu, juga akan dibangun jalan tol dalam kota atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) Gedebage hingga Ujungberung yang diharapkan akan mengurai kemacetan lalu lintas. Tol dalam kota inilah yang akan menghubungkan Tol Getaci dengan jaringan tol dalam Kota Bandung.
“Kami sediakan shuttle bus dari stasiun Tegalluar yang merupakan stasiun akhir kereta cepat menuju Summarecon Mall Bandung [Summaba] yang beroperasi setiap hari,” tulis manajemen SMRA.
Sebelumnya, Presiden Direktur SMRA Adrianto P. Adhi menuturkan, penambahan beroperasinya Summarecon Mall Bandung akan mengubah komposisi pendapatan perseroan dari sisi recurring income atau pendapatan berulang.
Dia berharap saat dibuka nanti, okupansi atau tingkat keterisian tenant di Summarecon Mall Bandung akan mencapai 70% hingga 75%.
“Kami saat ini masih fokus bagaimana membuat Summarecon Mall Bandung ini ramai dikunjungi nantinya. Karena kalau sudah berjalan dan ramai tentu sudah pasti akan menambah perolehan recurring income. Mal di Bandung yang dimana segmen marketnya beda seperti di kawasan Jakarta. Harapan kami ini sukses,” tuturnya.
Adrianto meyakini prospek untuk pusat perbelanjaan juga masih akan terus membaik dengan terkendalinya pandemi Covid-19.