Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengeklaim penyaluran bantuan beras telah efektif menahan laju inflasi pada 2023.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, bantuan beras selama ini difokuskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah karena berkaitan dengan upaya menahan laju harga beras dan kemampuan daya beli. Menurutnya, harga beras dan daya beli masyarakat menjadi komponen utama yang mempengaruhi laju inflasi.
Adapun data Badan Pusat Statistik (BPS), Arief membeberkan, inflasi 2023 berada di angka 2,61% (year-on-year/yoy) atau lebih rendah dibandingkan inflasi pada 2022 sebesar 5,51%. Selain itu, inflasi tahunan pada Desember 2023 sebesar 2,61% (yoy) juga lebih rendah dari inflasi tahunan pada November 2023 sebesar 2,86% (yoy).
"Faktanya gelontoran tersebut berhasil menekan laju inflasi nasional," ujar Arief dalam keterangan resmi, Senin (8/1/2024).
Selain inflasi yang melandai, Arief menyebut harga beras juga mulai menunjukkan tren menurun secara gradual. Adapun harga beras medium per 5 Januari 2024 di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar Rp11.116 per kilogram dengan jumlah stok sebanyak 31.277 ton.
Arief menuturkan, sepanjang 2023 pemerintah telah menyalurkan beras untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebanyak 1,1 juta ton dan bantuan beras sebanyak 1,4 juta ton.
Baca Juga
"Selain bantuan pangan beras, stabilisasi harga melalui penyaluran beras SPHP terus dilakukan di seluruh Indonesia," ucapnya.
Menyitir panel harga pangan, Bapanas, rata-rata harga beras kualitas medium hari ini 8 Desember 2023 pukul 13.52 WIB, terpantau berada di level Rp13.300 per kilogram atau naik 0,45% dari harga kemarin. Selain itu, harga rata-rata beras premium secara nasional sebesar Rp15.030 per kilogram atau naik tipis 0,07%.
Adapun harga beras medium maupun premium tersebut masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 7/2023 sebesar Rp10.900 - Rp11.800 per kilogram untuk beras medium dan Rp13.900 - Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Selasa (2/1/2024), Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas beras masih mengalami inflasi bulanan pada Desember 2023 sebesar 0,48% (month-to-month/mtm), sedangkan inflasi beras secara tahunan pada Desember 2023 mencapai 17,07% (year-on-year/yoy).
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut bahwa beras termasuk dalam 5 komoditas terbesar yang memberikan andil inflasi bulanan pada Desember 2023 sebesar 0,02% (mtm).
"Bahkan secara year on year, beras merupakan penyumbang andil terbesar inflasi, artinya sepanjang 2023 memberikan andil sebesar 0,53% terhadap inflasi umum," ujar Amalia, Selasa (2/1/2024).
Menurut Amalia, inflasi beras secara (yoy) pada Desember 2023 masih lebih rendah dibandingkan inflasi beras tahunan pada November 2023 sebesar 19,2%. Selain itu, tingkat inflasi beras pada Desember 2023 relatif lebih rendah jika dibandingkan Desember 2022 yang mencapai 2,03%.