Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya Hidup di IKN Lebih Mahal dari Jakarta, Otorita Janjikan Hal Ini

Badan Otorita menyatakan tengah melakukan analisis terhadap kajian kebutuhan dan suplai produk yang mempengaruhi biaya hidup di IKN.
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong keseimbangan ekonomi di IKN usai mencuat kabar yang menyebut bahwa biaya hidup di IKN jauh lebih mahal ketimbang di Jakarta.

Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Otorita IKN, Alimuddin, menuturkan, saat ini pihaknya tengah melakukan analisis terhadap kajian kebutuhan dan suplai produk di IKN.

"Kami masih dalam proses melakukan analisa secara detail. Hal ini [tingginya biaya hidup di IKN] salah satunya memang akan bergantung pada distribusi keluar masuknya barang dan kebutuhan. Bilamana berlangsung dengan mudah maka harga relatif menjadi tidak mahal apalagi didukung dengan ketersediaan bahan baku di daerah mitra," kata Alimuddin kepada Bisnis, dikutip Jumat (29/12/2023).

Alimuddin memastikan, proses sinkronisasi harga akan terus dilakukan. Dia optimistis, suplai produk di IKN harganya akan berangsur turun seiring dengan perencanaan pembangunan infrastruktur yang mendukung distribusi barang dan jasa baik di IKN maupun di sejumlah daerah mitra.

Di samping itu, untuk memastikan suplai produk ke IKN terus terjaga ke depannya, Otorita IKN juga berkomitmen untuk mendorong potensi pembangunan daerah mitra hingga ke wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

"Termasuk mendorong potensi daerah [penyangga/mitra IKN] masing-masing, bahkan sampai ke Kalsel kita lakukan sinkronisasi perencanaan khususnya RPJPD [Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah} untuk 20 tahun ke depan," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, pembangunan sejumlah sarana infrastruktur yang mampu mendorong hilir mudik logistik di IKN saat ini masih terus berlangsung.

Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga, menuturkan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelesaian pembangunan jalan tol menuju ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Danis menjelaskan, Jalan Tol Akses IKN ini nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Dengan demikian, hadirnya tol akses IKN akan mempersingkat jarak tempuh dari Balikpapan menuju Kawasan Inti IKN, yang sebelumnya memakan waktu sekitar 2 jam menjadi kurang dari satu jam saja.

"Pembangunan Jalan Tol IKN yang saat ini sudah berjalan terdapat pada tiga seksi, yakni Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,32 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km," jelas Danis.

Lebih lanjut, Danis merinci, saat ini progres ada Segmen 3A sebesar 48%, Seksi 3B sebesar 57%, dan Seksi 5A sebesar 67%. Ketiga seksi ini ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2024 pada sekitar bulan Juni atau Juli.

Adapun, untuk seksi 6A Riko-Rencana Outer Ring Road IKN dan Seksi 6B Rencana Outer Ring Road-Simpang 3 ITCI saat ini sudah dimulai dengan progres 4,8% dan seksi 6B  sebesar 17,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper