Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Megaproyek Baterai RI-China Resmi Dimulai, Bahlil: Bukan Investasi Kacang Goreng

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menekankan kerja sama investasi megaproyek baterai EV antara Indonesia dan China bukan investasi ecek-ecek.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal II/2023 pada Jumat (21/7/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal II/2023 pada Jumat (21/7/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menilai positif penyelesaian transaksi proyek hilirisasi nikel menjadi baterai kendaraan listrik antara PT Aneka Tambang Tbk. Antam (ANTM) dengan HongKong CBL Limited (HKCBL), anak usaha Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL). 

Penandatanganan perjanjian jual beli atau sales purchase agreement (SPA) pada anak usaha Antam, PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan PT Feni Haltim (FHT), dengan anak usaha afiliasi Contemporary Emperex Technology Co. (CATL) tersebut dilakukan di Jakarta, Kamis (28/12/2023). 

Jual beli saham di SDA dan FHT itu menandakan kerja sama Antam dan CATL masing-masing di sisi hulu tambang serta pemurnian dan pengolahan lebih lanjut nikel sebelum diolah menjadi bahan baku baterai listrik. 

Bahlil mengatakan, penyelesaian perjanjian jual beli saham antara Antam dan afiliasi CATL itu menandakan investasi strategis di proyek penghiliran nikel saat ini. 

"Investasi ini bukan untuk membangun stainless steel, tetapi ekosistem dari baterai mobil, dan ini investasinya di angka Rp80-90 triliun. Ini bukan investasi kacang goreng," kata Bahlil seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (29/12/2023).

Selain itu, Bahlil meminta Antam bersama dengan CATL untuk memperhatikan lingkungan secara detail dan memitigasi hal-hal yang akan memberikan dampak merugikan bagi semua pihak.

“Ini bukan investasi yang ecek-ecek karena nilainya cukup besar,” kata dia. 

Adapun, Antam dan CBL melakukan dua transaksi pada Kamis (28/12/2023). Selain perjanjian transaksi, Antam dan HKCBL juga telah menandatangani perjanjian terkait rencana pendirian perusahaan untuk proyek hidrometalurgi (HPAL JVCO). Hal itu berdasarkan perjanjian Perusahaan Patungan HPAL JVCO antara Antam dan HKBCL pada 22 Desember 2023. 

"Rangkaian transaksi antara ANTAM dan CBL di atas merupakan wujud pengembangan usaha Antam melalui hilirisasi mineral nikel yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Transaksi tersebut akan menjadi landasan penting bagi pengembangan ekosistem EV Battery di Indonesia," papar Syarif Faisal Alkadirie, Sekretaris Perusahaan Antam melalui siaran pers, dikutip Jumat (29/12/2023). 

Transaksi pertama, yaitu transaksi jual-beli saham pada anak perusahaan Antam, PT Sumberdaya Arindo (SDA) berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat sehubungan dengan saham di SDA tanggal 16 Januari 2023 yang diselesaikan pada 28 Desember 2023. 

Kedua, transaksi jual-beli saham pada anak perusahaan ANTAM yaitu PT Feni Haltim (FHT) berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat sehubungan dengan saham di FHT tanggal 4 Mei 2023 yang diselesaikan pada 28 Desember 2023. 

Nilai transaksi divestasi SDA-HKCBL yang akan dibayarkan secara tunai oleh HKCBL kepada Antam adalah sebesar US$416,5 juta. Dengan estimasi kurs Jisdor, Kamis (28/12/2023) Rp15.416 per dolar AS, nilai transaksi tersebut setara Rp6,420 triliun. 

"Antam juga memiliki hak bersifat kontigensi untuk menerima pembayaran apabila terdapat tambahan cadangan di area tambang SDA dalam periode 36 bulan sejak transaksi, yakni tanggal 28 Desember 2023," seperti dikutip dari laporan transaksi material ANTM. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho memastikan bahwa kepastian investasi dari salah satu produsen baterai terbesar dari China itu bakal berlaku dari sisi hulu di tambang hingga sisi paling hilir ekosistem daur ulang baterai setrum.   

Total investasi yang berhasil diamankan dari hulu ke hilir itu mencapai US$5,8 miliar setara dengan Rp90,50 triliun (asumsi kurs Rp15.605 per dolar AS).   

Insyallah, dalam akhir bulan Desember investasi dari CATL dari hulu sampai hilir itu akan masuk, nanti akan ada tanggal yang akan diumumkan,” kata Toto di Jakarta, Senin (11/12/2023). 

 CATL, lewat CBL tergabung bersama dengan IBC ke dalam Proyek Dragon. Nantinya, alokasi investasi itu bakal diserap secara bertahap dalam kurun waktu 3 hingga 4 tahun sesuai dengan lini masa pengerjaan industri baterai setrum tersebut. 

“Yang ditandatangani itu bukan hanya di tambang, tetapi juga di smelter HPAL, prekursor, katoda, anoda sampai daur ulang,” kata Toto.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper