Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Minta Pembebasan Lahan Kawasan Hutan Blok Masela Dipercepat

SKK Migas meminta operator Blok Masela, Inpex Masela Ltd untuk mempercepat akuisisi lahan kawasan hutan dan penyelesaian desain dan rekayasa (FEED).
Pengeboran minyak lepas pantai. Bloomberg
Pengeboran minyak lepas pantai. Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto meminta operator Blok Masela, Inpex Masela Ltd untuk mempercepat akuisisi lahan kawasan hutan dan penyelesaian desain dan rekayasa (FEED) ke 2024. 

Lewat revisi rencana 2 Rencana Pengembangan Lapangan Pertama (POD I) Blok Masela, Inpex menargetkan pembebasan lahan hutan konservasi seluas 770 hektare dan FEED baru rampung pada 2025.

“Saya rasanya masih tidak bisa menerima kalau akuisisi lahan kawasan hutan yang baru selesai di 2025,” kata Dwi saat Kick-Off PMT Proyek LNG Abadi Masela di Jakarta, Kamis (28/12/2023). 

Selain itu, Dwi menuturkan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga meminta agar kepastian FEED bisa rampung 1 tahun lebih awal dari rencana yang disampaikan Inpex. 

Percepatan program pra-pengeboran itu, kata Dwi, menjadi krusial untuk memastikan proyek strategis nasional (PSN) yang telah lama mundur itu bisa diselesaikan tepat waktu. 

“Ini punya pemerintah dan ini adalah PSN, kalau bisa kita akselerasi dan selesai di 2024 betapa besar pengaruhnya, kelonggaran waktu kita untuk yang lain,” kata dia. 

Selepas revisi 2 Rencana Pengembangan Lapangan yang Pertama (POD I) Lapangan Abadi WK Masela disetujui pada 28 November 2023 lalu, Kementerian ESDM meminta onstream ladang gas Abadi itu dimulai pada kuartal IV/2029. 

Kementerian ESDM membeberkan biaya investasi dan operasi pengembangan proyek LNG Abadi Blok Masela menyentuh di angka US$34,74 miliar setara dengan Rp535,96 triliun (asumsi kurs Rp15.428 per dolar AS).

Perkiraan biaya untuk rencana pengembangan itu meliputi biaya investasi di luar sunk cost sebesar US$20,94 miliar (termasuk di dalamnya investasi CCS sebesar US$1,08 miliar), biaya operasi sebesar US$12,97 miliar dan biaya abandonment and site restoration (ASR) sebesar US$830 juta.

Inpex bakal melaksanakan desain dan rekayasa atau FEED untuk OLNG, FPSO, GEP dan SURF pada 2024, site preparation pada 2025 dan drilling preparation pada 2026. 

Sebelumnya, Inpex Masela menargetkan desain dan rekayasa proyek LNG Abadi Blok Masela rampung pada 2025. Setelahnya, keputusan investasi akhir atau final investment decision (FID) proyek ladang gas abadi itu bakal ditetapkan pada 2026. 

“FEED ini diharapkan selesai di tahun 2025,” kata VP Corporate Services Inpex Masela Henry Banjar.

Henry menuturkan, pihaknya bakal memulai tender dan commencement untuk pengerjaan FEED Blok Masela pada pertengahan 2024. Pengerjaan rekayasa dasar itu diperkirakan menghabiskan waktu sekitar 13 bulan lamanya. 

Di sekitar pengerjaan rekayasa dasar itu, Inpex juga menargetkan akuisisi lahan bukan kawasan hutan bisa mulai dikerjakan pada 2024, bersamaan dengan persetujuan kelanjutan analisis dampak lingkungan (AMDAL).

“Akan kita lanjutkan dengan kegiatan komersial di 2025 dan akuisisi lahan di kawasan hutan untuk fasilitas kilang gas alam kita sekitar 770 hektare,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper