Bisnis.com, JAKARTA - Anak Afiliasi Perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang bergerak di jasa pertambangan PT Satria Bahana Sarana (SBS) melakukan efisiensi dan optimasi sepanjang 2023. Efisiensi ini dilakukan karena harga batu bara yang mengalami fluktuasi signifikan.
Diketahui, Harga Batubara Acuan (HBA) Indonesia pada Januari 2023 menyentuh angka US$ 305,21 per ton, namun di November 2023 merosot jauh di angka US$139,8 per ton.
Sekretaris Perusahaan PT SBS, Yudhi Wibowo mengatakan bahwa langkah yang diambil PT SBS menjadi kunci utama bagi perusahaan untuk tetap bertahan dan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan ditengah ketidakstabilan harga batubara.
"Inisiatif strategis yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengeluaran perusahaan dalam semua aspek operasional. Upaya ini membantu perusahaan menekan biaya produksi, meningkatkan marjin laba dan memastikan kelangsungan operasional yang berkelanjutan," kata Yudhi dalam keteranganya, Rabu (20/12/2023).
Yudhi menyebut bahwa sepanjang Januari sampai September 2023, perusahaan berhasil melakukan efisiensi dan optimasi sebesar Rp52,5 miliar dari rencana efisiensi sebesar Rp5,2 miliar atau melampaui target 716%.
Terkait efisiensi ini, Yudhi mengatakan bahwa salah satu langkah yang diambil adalah dengan melakukan Program Agile Way of Working.
Baca Juga
Program ini terdiri dari bidang sumber daya manusia, penggunaan bahan bakar, pembuatan mechanical pit stop dan efisiensi biaya rental.
Selain itu, perusahaan juga memprioritaskan efisiensi dalam segala aspek operasionalnya. Hanya dengan melakukan langkah-langkah ini, PT SBS tetap bertahan dan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan di tengah tantangan pasar yang fluktuatif.
"Melalui upaya efisiensi ini, diharapkan tercapainya pengurangan biaya yang signifikan, meningkatkan daya saing dan memastikan kesinambungan perusahaan dalam jangka panjang," ujarnya.