Bisnis.com, JAKARTA- Beberapa pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM mengaku bisa memetik keuntungan dari platform jualan kerja sama TikTok dan Tokopedia.
Terutama, sebagaiamana dikutip dari siaran pers, Rabu (20/12/2023), para pelaku UMKM mengaku bisa mendongkrak omzet saat momentum Hari Belanja Online Nasional atau Habolnas. Salah satu pelaku UMKM itu adalah Shella Saukia asal Banda Aceh, sukses memperkenalkan brand skincare SSSKIN kepada masyarakat luas.
Melalui merek itu, Shella ingin semakin banyak orang bisa mengakses produk skincare dengan harga yang terjangkau. Dia optimistis sumber daya lokal di Indonesia tidak kalah kualitasnya dengan asing dalam menghasilkan produk skincare berkualitas.
Dalam momen “Beli Lokal 12.12” kemarin, Shella memanfaatkan platform TikTok untuk memperkenalkan produknya. Fokus di platform online, Shella memperkenalkan produk skincarenya dan juga memberikan edukasi tentang cara merawat kulit wajah bersama dengan tim kecilnya.
Shella pun akhirnya membuka akun TikTok dan berjualan di sana. Kegigihannya mencoba berbagai cara untuk menghasilkan konten yang seru di TikTok mulai membuahkan hasil. Dia menerima banyak sekali order, dengan hampir ribuan order setiap harinya.
"Satu hal yang membuat saya paling bangga dengan keberhasilan membangun SSSKIN di TikTok adalah semakin banyak lapangan kerja yang tersedia untuk orang lain. Mulai dari pegawai untuk membantu pengemasan, administrasi, pengurus gudang, hingga kurir pengiriman, saya senang sekali SSSKIN bisa memberikan banyak kesempatan kepada mereka untuk mencari nafkah," ungkap Shella Saukia.
Baca Juga
Antusiasme para pegawai SSSKIN sangat terasa pada saat kampanye berlangsung, dan sesi live pun menjadi ajang temu kangen dengan para pelanggan setianya. Interaksi yang seru ini membantu SSSKIN mencetak penjualan hingga Rp15 miliar dalam sehari. Pencapaian luar biasa ini membuat Shella semakin positif bahwa brand lokal bisa terus maju dengan platform online seperti TikTok.
Berdasarkan pengalaman Shella, TikTok telah memberikan berbagai peluang bagi UMKM untuk mengembangkan wilayah operasional mereka, sekaligus memberikan kesempatan kepada jutaan orang di seluruh Indonesia untuk meningkatkan mobilitas sosial mereka.
Sebelumnya, TikTok dan Tokopedia dalam pengumuman resminya, bahwa kedua perusahaan tersebut telah membentuk kemitraan strategis. Dengan begitu, TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia dan fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.
Di sisi lain, kemitraan strategis TikTok Shop dengan Tokopedia ini masih mendapatkan ganjalan. Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari, mengingatkan TikTok agar mematuhi aturan pemerintah untuk tidak menggabungkan media sosial dengan E-Commerce.
Sebelumnya, alasan pemisahan ini adalah untuk melindungi produk lokal dan pelaku UMKM Indonesia. “Saya melihat apa yang sudah terjadi mulai kemarin di 12.12 dan program Beli Lokal, namun mereka masih berjualan di media sosialnya, seharusnya tidak boleh, secara regulasi dilarang, bahwa media sosial adalah platform komunikasi sedangkan TikTok melakukan transaksi,” ujar Fiki Satari beberapa waktu lalu.