Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, memastikan tidak ada pembatasan pergerakan masyarakat menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Hal ini disampaikan usai menghadiri acara Anugerah Keterbukaan Informasi Publik di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan No.6, Jakarta, pada Selasa (19/12/2033).
“Tidak ada pembatasan karena kami ingin ekonomi bergerak dan peluang usaha serta lapangan kerja tetap terbuka lebar,” kata Sandiaga kepada Bisnis.
Sandiaga memastikan bahwa momen libur Nataru tentu akan dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur atau mudik ke kampung halaman, apalagi waktunya bersamaan dengan libur sekolah.
Untuk menjamin kelancaran arus mudik Nataru, dia memastikan bahwa pemerintah telah memiliki strategi agar masyarakat tetap merasa aman saat melakukan libur Nataru, khususnya di tengah fenomena kenaikan kasus Covid-19.
Sandiaha menuturkan salah satu upaya yang bakal diterapkan untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19 ialah dengan menerapkan protokol CHSE atau Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan).
Baca Juga
“Saya sudah sampaikan bahwa kami memantau secara penuh kewaspadaan, lengkapi vaksin sesuai dengan anjuran dan edaran dari kementerian kesehatan dan memakai masker serta pastikan di kegiatan wisata dan ekonomi kreatif kita memprioritaskan CHSE,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan bahwa pemerintah sudah memantau perkembangan kasus Covid-19 dan memulai penerapan protokol kesehatan (protkes) di beberapa lokasi.
“Di tempat-tempat tertentu, sudah mulai menggunakan masker ya. Jadi, untuk masalah prokesnya itu kita mulai, tetapi kita ukur dengan besarnya perkembangan Covid itu,” kata Wapres di Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023).
Namun, dia mengingatkan, langkah antisipasif ini harus dibarengi dengan vaksinasi oleh masyarakat sendiri.
“Dan yang penting adalah vaksinasinya. Yang belum, supaya divaksinasi untuk menciptakan kekebalan,” imbau Wapres.
Orang nomor dua di Indonesia itu pun mengungkapkan bahwa pemerintah akan membahas secara detail strategi-strategi yang diperlukan dengan mempertimbangkan tingkat kasus penyebaran Covid-19.
“Selanjutnya, belum ada langkah-langkah [detail], yang saya kira kalau itu nanti sudah membesar, akan ada ratas yang akan membahas secara detail tentang masalah Covid,” pungkas Ma’ruf.