Bisnis.com, JAKARTA – Para BUMN operator bandara di Indonesia, PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II buka suara terkait meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia menjelang dimulainya masa Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Direktur Operasi AP I Indah Preastuty menuturkan, hingga saat ini pihaknya belum memberlakukan kebijakan operasional khusus seperti protokol kesehatan yang sebelumnya diberlakukan selama masa pandemi Covid-19.
“Secara khusus kami belum terima instruksi khusus untuk kenaikan kasus (Covid-19) ini,” kata Indah dalam Media Gathering Kesiapan InJourney Group Menyambut Natal dan Tahun Baru 2024 di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Namun, untuk mengantisipasi kenaikan jumlah kasus penyebaran Covid-19, AP I melakukan sejumlah langkah antisipatif. Dia menjelaskan, AP I mengimbau para penumpang untuk menggunakan masker saat akan melakukan perjalanan.
Indah menuturkan, langkah antisipatif ini juga diberlakukan mengingat mulai maraknya penyebaran penyakit pneumonia.
Selain itu, AP I juga telah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan, maskapai, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersiaga menghadapi potensi penyebaran penyakit-penyakit tersebut.
Baca Juga
Senada, Corporate Secretary AP II Deni Krisnowibowo menambahkan, saat ini perseroan belum menerima arahan khusus terkait pemberlakukan protokol kesehatan di bandara untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Meski demikian, Deni mengatakan AP I tetap menyiagakan peralatan yang berfungsi untuk memonitor kondisi kesehatan penumpang sebagai langkah antisipatif.
“Untuk penerapannya kami akan menunggu arahan dari kementerian terkait, terutama Kementerian Perhubungan,” jelas Deni.
Serupa dengan AP I, Deni mengatakan AP II juga telah mengimbau penumpang untuk menggunakan alat pelindung diri seperti masker untuk mencegah penyebaran penyakit. Dia menuturkan, para petugas bandara yang dikelola AP II telah diinstruksikan untuk mengimbau para penumpang untuk mewaspadai penyebaran Covid-19 yang belakangan kembali terjadi.
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mengatakan terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.
Dia menjelaskan bahwa dari data yang tercatat menunjukkan hingga November 2023 memang terjadi peningkatan kasus di Indonesia.
Menjelang akhir tahun 2023 akan terjadi musim liburan. Menurutnya akan ada turis dari Singapura, Malaysia, dan China ke Indonesia terutama ke Bali.
Sementara itu, penduduk Indonesia terutama kota-kota besar juga berlibur ke luar negeri khususnya Singapura, dan akan sangat berdampak terhadap kenaikan kasus Covid-19.